Lihat ke Halaman Asli

Dora Selanjutnya Kita ke Mana?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup ini singkat. Rasanya baru kemarin saya lulus sekolah, sepertinya belum lama saya lulus kuliah. Sekarang sudah bekerja dan berkeluarga. Seperti debu yang ada di bumi ini, masa lalu juga hanyalah peserta mahkluk di antara kehidupan. Saya masih penasaran ketika melihat langit. Di atas sana sebenarnya ada apa? Gugusan Bima Sakti apakah dibatasi? Ataukah tak bertepi sampai nun jauh di sana ada ruang ruang yang tak bernama? Kita tahu bumi tak sendiri, ada rekan dalam antariksa. Jika debu hanyalah setitik massa di bumi ini, dan bumi adalah setitik bola di angkasa. Apakah angkasa juga setitik daerah diantara ruang-ruang yang belum bernama?

Duduk dan diam mengenang masa lalu, apa yang sudah kita perbuat untuk kehidupan. Yang terjauh dari kita ternyata bukanlah angkasa di atas sana, tapi yang paling jauh dari kita adalah masa lalu. Masa yang baru saja lewat tak bisa kita ulang. Suka liat film sci fi? Terminator, Back to the future, Harry Potter and prisoner of Azkaban, Looper, dan banyak lagi film yang mengetengahkan penjelajahan masa lalu dan masa depan. Semua itu hanyalah hasil imajinasi manusia dimana dalam cerita manusia bisa menjelajah waktu Namun adalah sebuah fakta yang harus kita terima, kita tak bisa kembali ke masa lalu dan (belum) tidak bisa ke masa depan.

Di hari libur seperti ini, di mana banyak waktu luang yang ada saya sempat merenung. Apa yang harus kulakukan untuk menghabisi waktu. Karena waktu yang akan kubunuh ini nanti akan jadi masa lalu yang tak bisa kuambil lagi. Setiap langkah yang kita jalani akan jadi penentu nasib kita di masa depan. Saya jadi teringat serial Dora the explorer, ketika Butt selesai membatu Dora menyelesaikan misinya dia bertanya: "selanjutnya kita ke mana Dora?"

Hidup kita memang tak seperti serial Dora, karena kita pasti pernah mengalami pahit dan manisnya konsekuensi langkah. Ya, kita pasti pernah salah langkah. Andai setiap langkah yang kita ambil seperti Dora yang selalu berujar 'Berhasil Berhasil Berhasil'. Tak ada sesal di kemudian hari.

Krw, 220812

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline