Lihat ke Halaman Asli

LAZ Harfa

Saling Menguatkan

Hadiah Kemerdekaan untuk Veteran

Diperbarui: 24 Agustus 2020   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(By Tim Dokumentasi LAZ Harapan Dhuafa)

Tak terasa 75 tahun sudah perjalanan Indonesia merdeka, sisa-sisa aura perjuangan itu begitu terasa di raut wajah para veteran, hati begitu tergetar dan merinding saat Dul Jamil (89) menceritakan kisah perjuangannya bersama rekan-rekan veteran pada saat itu. Ledakan bom, letusan senjata dan resiko meregang nyawa, harus mereka hadapi.

Namun seiring berjalannya waktu, peran para veteran seolah terlupakan dalam sejarah, padahal jasa mereka pun begitu besar dalam membela bangsa dan negara, hal ini disebabkan kurangnya informasi sejarah terhadap peran para veteran, yang pada akhirnya generasi muda saat ini kurang begitu apresiatif terhadap para veteran.

(By Tim Dokumentasi LAZ Harapan Dhuafa)

Oleh karena itu LAZ Harapan Dhuafa atas dukungan para donator, di bulan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu di bulan Agustus meluncurkan program "Kado Kemerdekaan untuk Veteran", hal ini bertujuan yang pertama untuk menghargai dan menghormati jasa para veteran yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa, yang kedua yaitu untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air melalui kisah dan api semangat yang dituturkan langsung oleh pelaku sejarah yang terlibat, yaitu para veteran.

"Tetap teguhkan nilai-nilai pancasila, Jangan pernah menyia-nyiakan perjuangan para Pahlawan yang telah berjuang hidup dan mati demi kemerdekaan" - Pak Dul Jamil, Veteran Indonesia.

(By Tim Dokumentasi LAZ Harapan Dhuafa)

Tak hanya didominasi kaum lelaki, para veteran juga ada yang berasal dari kaum perempuan, seperti Toefah. Dulunya beliau adalah bagian urusan dapur dan logistik, yang menyokong persediaan dan kebutuhan konsumsi para veteran di medan juang.

Resiko terkena Bom atau diburu oleh tentara sekutu pada waktu itu tak membuatnya gentar, ia tetap setia dan terus menyokong keperluang logistik para tentara yang berjuang melawan penjajah. Sesekali ia pun harus cakap memegang senjata untuk membela diri bila pertahanan jebol tiba-tiba oleh gempuran pasukan musuh.

(By Tim Dokumentasi LAZ Harapan Dhuafa)

"Senangnya dulu itu karena ikut berjuang sama tentara-tentara yang lain. Walaupun saya sudah tidak begitu ingat. Tapi, saya sangat bersyukur bisa ikut berjuang," ujar Toefah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline