Lihat ke Halaman Asli

layyin yeprila ningrum

Mengabdi dan Berkarya

Pilih Rumah Subsidi atau Komersil?

Diperbarui: 2 September 2017   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rumah idaman sangat diimpikan bagi para pekerja yang belum memiliki rumah seperti saya. Hanya ada dua pilihan khususnya bagi saya untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan pas dikantong, yaitu rumah subsidi dan rumah komersil. Kenapa saya tidak mencari apartemen di tengah kota yang jaraknya dekat ke lokasi kantor?. Pasti diantara pembaca juga berfikir demikian. Tentu dengan pertimbangan harga serta tujuan awal saya untuk membeli rumah. Terus terang saja saya belummemiliki rumah pribadi maupun apartemen. Jika dengan harga ratusan juta baru bisa memiliki apartemen di pusat kota, maka saya pun memilih untuk membeli rumah yang ber-SHM untuk dijadikan tempat tinggal pribadi.

Mungkin diantara pembaca masih ada yang belum memahami apa itu rumah subsidi dan rumah komersil. Singkatnya, Rumah subsidi merupakan program sejuta rumah dari pemerintah untuk masyarakat menengah ke bawah. Sudah barang tentu masyarakat yang ingin mendapat rumah subsidi harus bersaing secara ketat. Melalui KPR (Kredit Perumahan Rakyat) Rumah Subsidi ini diperoleh dari hasil kerjasama pemerintah dengan pihak perbankan. Berikut saya uraikan sedikit persyaratan khusus yang wajib dimiliki bagi peminat rumah subsidi ; memiliki penghasilan tetap maksimal empat juta rupiah, belum memiliki rumah sendiri dan tidak pernah mengangsur KPR rumah sebelumnya. Sedangkan untuk calon pembeli rumah komersil tidak ada persyaratan khusus hanya saja bagi user(istilah bagi calon pembeli rumah) jumlah pendapatan atau gaji yang diperoleh harus bisa dibagi menjadi tiga bagian, satu untuk biaya hidup sehari-hari dan yang kedua untuk tabungan (saving) serta terakhir untuk biaya angsuran rumah.

Hal lain yang membedakan antara Rumah Subsidi (FLPP) dan rumah komersil terletak pada type bangunan serta luas tanah. Biasanya type Rumah Subsidi adalah (30/66) sedangkan rumah komersil bertype 38/70 ke atas. Perbedaan tersebut dikarenakan harga type rumah yang berbeda-beda. Jika rumah subsidi rata-rata memiliki harga 116-120 juta-an maka rentang harga rumah komersil sekitar 200 juta-an hingga miliaran rupiah.

Itulah sedikit uraian singkat tentang perbedaan rumah subsidi dengan rumah komersil. Selera dan pilihan rumah boleh berbeda tetapi keputusan terakhir tetap di tangan anda sebagai calon pembeli rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline