Lihat ke Halaman Asli

Layla AA

Muridmu adalah juga gurumu

Kepedulian Itu Mampu Menjangkau 2 Alam

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudahkah hari ini aku bersikap peduli? Karena satu peristiwa yang saya lihat kemarin siang pada perjalanan menuju sebuah klinik laboratorium, ingatan tentang bentuk-bentuk kepedulian yang pernah saya temui jadi bermunculan dari kotak memori otak saya. Dan sebelum cerita-cerita tentang kepedulian yang sederhana namun inspiratif ini hangus digerus waktu, mungkin lebih baik saya pindahkan penyipanannya di brankas akun Kompasiana :)

1. Anggota TNI AD dan wanita pengendara motor

Kemarin siang 4Desember 2014, saat berhenti di lampu lalu lintas di wilayah kota Yogyakarta,  motor saya berada di belakang motor seorang anggota TNI AD. Di sebelah kanan pak tentara ada seorang wanita muda mengendarai motor sendirian dan meletakkan tasnya di belakang badannya. Melihat hal itu sang anggota TNI AD kemudian dengan sopan menegur  agar wanita tersebut meletakkan tasnya didepan badannya, dengan tujuan guna menghindari terjadinya tindak kejahatan. Karena bagaimanapun juga meletakkan tas di belakang badan saat berkendara dengan motor bisa mengundang kejahatan. Anda keren pak tentara ;)

2. Gadis cantik gaul dan pintu kulkas

Pada saat belanja di sebuah minimarket, salah satu pintu lemari pendingin ada yang terbuka sedikit dan tidak disadari oleh petugas minimarket. Mengapa pintu lemari pendingin bisa terbuka? Itu karena bentuk ketidakpedulian orang sebelumnya yang telah  membuka lemari pendingin tersebut dan pastinya adalah orang yang tidak memiliki perilaku peduli hemat energi. Meskipun minimarekt itu bukan miliknya sudah seharusnya dan sewajibn setiap orang peduli untuk menerapkan pola hidup peduli dan hemat energi dimanapun dan kapanpun. Untungnya si lemari pendingin bertemu seorang gadis cantik berdandan gaul dan keren menghampirinya kemudian dengan tenang menutup pintu lemarin pendingin itu dengan benar. Itu baru gadis cantik yang keren. Tidak cuma sibuk ngurus penampilan tapi juga perduli lingkungan.

3. ABG dan batu

Pernahkah anda hampir celaka karena roda motor anda melindas sebongkah batu kecil di jalanan?  Hal itu tidak perlu  terjadi jika saja banyak remaja-remaja atau ABG-ABG yang perduli. Seorang remaja usia ABG setiap berangkat dan pulang  sekolah selalu berjalan kaki. Dan sepanjang perjalanannya pagi dan siang, tiap enam hari dalam seminggu dia sering menemukan bongkahan batu sebesar kepalan tangan melintang di jalanan. Hal ini terjadi karena di jalan itu ada tikungan dengan posisi miring sehingga menjadikan batu-batu di pinggir aspal yang lebih tinggi mudah menggelinding ke tengah jalan beserta pasir-pasir. Kondisi ini jelas membahayakan terutama bagi pengendara sepeda dan sepeda motor. Kondisi ini menumpuhkan jiwa kepedulian si remaja ABG dengan wujud menyisih batu-batu yang melintang di jalan tersebut tiap dia berangkat dan pulang sekolah. Generasi yang kece bingit kan ABG ini?

4. Pertemuan saudara kembar yang terpisah 2 dunia

Kepedulian yang ke-4 ini ceritanya misterius dan kasat mata dengan tokoh kepedulian seorang gadis kecil murid SD. Pada suatu pagi gadis kecil ini berangkat sekolah bersama seorang temannya. Setelah berjalan kurang lebih 500m tiba-tiba ia melihat ada bercak darah dan seperti gumpalan daging di atas bebatuan. Logika kecilnya waktu itu adalah mungkin tadi pagi  sebelum dia berangkat sekolah, jalan itu dilewati orang yang sedang terluka dan berjalan sempoyongan mencari pertolongan. Akhirnya karena takut dan kebingungan gadis kecil dan temannya memutuskan kembali ke rumah dan menceritakan temuannya pada sang ayah. Kemudian ayah sang gadis kecil melihat lokasi ditemukannya segumpal darah tersebut menceritakan pada tetangga dan setelah berdiskusi semua orang menyimpulkan darah tesebut ada janin yang lahir sebelum waktunya. Dan setelah rapat warga tidak ditemukan ada warga desa yg merasa hamil dan keguguran, akhirnya janin tersebut dimakamkan dengan prosesi perlakuan layaknya jasad manusia dan dimakamkan dipemakaman umum dengan layak. Cerita ini ternyata bersambung ke beberapa tahun kemudian, setelah si gadis kecil menginjak dewasa dan sudah kuliah di luar kota. Pada suatu hari rumah orang tua si gadis kecil kedatangan tamu seorang pemuda. Pemuda itu mengutarakan beberapa pertanyaan kepada ayah sang gadis kecil, yang intinya kurang lebih seperti ini

Pemuda : "Apakah bapak pernah menemukan dan memakamkan jasad bayi yang masih berupa gumpalan darah kurang lebih 10 tahun yang lalu?"

Setelah mengingat-ingat sang ayah menjawab dengan yakin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline