September ini , lima gedung baru yang dibangun Undip di area kampus Tembalang siap menyambut ribuan mahasiswa dari kampus pleburan ditahun ajaran baru ini.Selain gedung perkuliahan untuk lima fakultas, Undip juga melengkapi dengan dua gedung penunjang perkuliahan yakni Training Centre dan Gedung Pusat Teknologi Infomasi dan Komunikasi yang secara keseluruhan menelan biaya sedikitnya 248 miliar. Kepindahan lima fakultas itu meliputi fakultas Ekonomi, Hukum, Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Budaya, Perikanan dan Ilmu Kelautan.Relokasi Kampus Undip untuk pendidikan S1 dari Kampus Pleburan ke kampus Tembalang ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Kampus Pleburan.
Memang Kampus Undip di daerah Pleburan lebih rindang dan mudah diakses karena berada di pusat kota. Namun luasnya yang hanya 8 hektar tidak lagi cukup menampung beribu-ribu mahasiswa baru dan pembukaan jurusan baru. Untuk itu rencananya program pendidikan S1 di pindahkan ke area Kampus Tembalang yang lebih luas, yakni 213 hektar.
Disinilah masalah itu berawal, setiap sore antara pukul 15.00 – 18.00 ratusan kendaraan terjebak kemacetan di Jl Prof Soedarto Tembalang, tepatnya di sekitar pintu masuk dan keluar tol Tembalang serta di pertigaan Jalan Tirtoagung, yang sebelumnya sangat jarang ditemui. Penumpukan arus kendaraan di kawasan tersebut memicu keruwetan lalu lintas. Kemacetan diperparah dengan antrean kendaraan dari arah barat yang akan menyeberang masuk tol, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat. Hal ini mungkin saja karena ada 11.220 mahasiswa tambahan dari kambus Pleburan yang pindah ke Undip Tembalang , sedangkan yang sudah kuliah di kampus atas sendiri mencapai 30 ribuan mahasiswa. Bayangkanlah jika 20 ribu orang itu membawa kendaraan sendiri betapa padatnya kampus di Tembalang.
Bukan hanya hal itu, pembangunan gedung – gedung untuk beberapa fakultas itu mau tidak mau menimbulkan kesenjangan dengan gedung – gedung lama yang pertama kali dibangun di kampus undip tembalang. Seperti fakultas Teknik, MIPA, Psikologi dan yang lainnya.
Relokasi Kampus Universitas Diponegoro dari kawasan Pleburan ke Tembalang sendiri dikeluhkan kalangan pengusaha kecil yang selama ini menempati sekitar kawasan kampus lama Undip, seperti pengusaha fotrokopi, dan tempat kost. Mereka mengeluhkan omset dan pendapatan mereka yang turun drastis sejak relokasi itu berjalan.
Memanglah wajar jika Undip melakukan relokasi kampus mengingat sangat minimnya lahan di area Pleburan. Namun Seharusnya pihak Undip dapat mempersiapkan semuanya dengan matang, bukan hanya masalah pembangunan gedung baru, tetapi juga harus memperhatikan aspek kepentingan umum dan pemeliharaan gedung lama, sehingga dana yang ada dapat lebih bermanfaat untuk semua pihak . Dan jika telah terjadi beberapa dampak buruk seperti di atas, seharusnya pihak undip dapat melakukan langkah – langkah konkrit untuk mengatasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H