Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Tersembunyi, Banjir Padang Pariaman: Krisis Kesehatan yang Mengintai

Diperbarui: 21 Maret 2024   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BPBD Padang Pariaman

Banjir melanda 32 nagari pada 15 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman menyusul hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak Kamis sore. Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan longsor. Budi Mulya mengatakan, kecamatan Ulakan Tapakis menjadi daerah yang paling parah terdampak banjir. Banjir merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian lebih dari 1,5 meter, bahkan mencapai plafon rumah.

"Warga yang terdampak telah telah dievakuasi ke tempat aman. Seperti sekolah, masjid, dan aula pemuda," ungkap Budi.

Walaupun sudah dievakuasi bencana banjir yang melanda Kabupaten Padang Pariaman meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat, terutama bagi perempuan, balita, bayi, dan lansia. Tak hanya kehilangan tempat tinggal dan harta benda, mereka juga merasakan dampak kesehatan yang buruk.

Sumber: BPBD Padang Pariaman

Wanita, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga, kini harus berjuang di tengah keterbatasan. Akses ke layanan kesehatan terhambat, membuat mereka kesulitan mendapatkan pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan.

Sumber: BPBD Padang Pariaman

Balita dan bayi, yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, menjadi kelompok yang paling rentan. Kurangnya asupan gizi dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko mereka terkena penyakit.

Sumber: BPBD Padang Pariaman

Lansia, yang memiliki kondisi kesehatan yang lebih kompleks, juga tak luput dari dampak banjir. Akses ke obat-obatan dan layanan kesehatan yang terbatas memperburuk kondisi mereka.

Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Sumatera Barat hadir melalui program VICRA (Voice for Inclusiveness Climate Resilience Action) bekerjasama dengan program Humanitarian PKBI untuk membantu meringankan beban masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline