Ada pernah saya dengar katanya bahwa orang yang sering memprotes atau mengkritik itu menunjukkan tanda ketidakmampuan. Alias sekedar menutupi kelemahan yang dimilikinya. Ini pendapat dari sudut berbeda dan terlontar juga dari person.
OK. bisa jadi benar dan keliru pada konteks tertentu. Bagaimana misalnya para pakar hukum. Atau yang pernah berkecimpung dalam penegakan hukum. Misalnya almarhum Baharuddin Lopa. Semasa hidupnya dia pernah melontarkan kritik. Apakah kita meragukan kemampuan dan kredibilitas beliau.Apakah dia tak mampu dan pada akhirnya menyerah pada maut ?
Konteks lain ketika sebuah pernyataan bahwa kritik tanpa solusi. Apakah seharusnya orang yang memberikan kritik harus mengikutkan solusi. Saya kira sebuah kritik tertuju pada lembaga maka menjadi tugas lembaga itu yang menemukan solusinya.Cukuplah memahami kiranya sebuah kritik itu adalah bentuk perhatian. Anggap saja kritik membangun dan tanggapi saja dengan pikiran positif.
Kritik = tanda tak mampu BELUM tentu benar.
Kritik tanpa solusi = Solusi adalah pekerjaan kita bersama.
Benarkah....'?????????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H