Lihat ke Halaman Asli

Poros Cikeas Membuat Kejutan yang Mengejutkan

Diperbarui: 23 September 2016   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Sumber:www.lombokkita.com

Persiapan waktu yang pendek membuat banyak partai serba 'buru-buru" menetapkan pasangan calon. Pengumuman PDI Perjuangan untuk mendukung pasangan calon Ahok-Jarot menuju DKI 1 dan 2 memaksa pak SBY turun gelangang. Pak SBY turun tangan dan memegang kendali dengan 'poros Cikeas" menantang Ahok-Jarot sebagai cerminan PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem dan Hanura namun media sering memplintir sebagai 'poros Megawati". Menarik bahwa poros-poros itu bertarung lagi pada pemilukada serentak kali ini terutama DKI. Ada pasangan calon yang akan diumumkan hari ini dari 'poros Prabowo".

Mengingat pentingnya DKI untuk menakar pileg dan pilpres menuju 2019 membuat para tokoh atau poros perlu terjun langsung dalam pengusungan pasangan calon dan berupaya memanangkannya. Paling menggemparkan adalah menunggu kepastian PDI Perjuangan dan Ibu Megawati dalam menetapakan pasangan calon. PDI Perjuangan sudah sejak awal memastikan bahwa akan menetapkan dan mendeklarasikan pasangan calon mendekati pendaftaran pada KPUD Jakarta. 

Partai-partai besar lain sambil menunggu PDI Perjuangan. PDI Perjuangan bersama Golkar, Nasdem dan Hanura pun sepakat mengusung petahana sehari sebelum pendaftaran. Mereka melenggang cukup mulus dan mengecoh banyak kawan maupun lawan untuk segera mengambil tindakan pada menit-menit terakhir. Poros-poros pun tak terhindarkan.

Poros Prabowo sudah sedikit yakin dengan Sandiaga Uno sebagai cagub dan masih melakukan negosiasi dengan PKS. Paling santer dan kuat mengemuka, keduanya akan mendukung pasangan calon Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Apabila skenario ini betul maka Sandiaga dan Gerindra akan secara sukarela menjadi cawagub serta menerima pak Anies sebagai cagub.

Semua pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemilukada. Tak terkecuali. Survei-survei hanya sebagai alat penakar kekuatan untuk melakukan sesuatu secara lebih tepat dan memikat para calon pemilih ibu kota. Tidak ada pasangan calon yang secara memastikan bahwa calonnya akan memenangkan dengan mudah. Walaupun sebagian pengamat dengan suara lantang mengatakan bahwa pasangan calon petahana akan memenangkan kontestasi dengan melihat rekam jejak para kandidat.

Tadi malam, poros Cikeas SBY dengan 4 partai pengusung: Demokrat, PKB, PPP dan PAN mendeklarasikan Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni. Ini suatu paket kejutan dan membuat kejutan bagi warga Jakarta. Agus Yudoyono meski belum terlalu dikenal warga Jakarta namun beliau diuntungkan sebagai putra kandung presiden SBY dua periode dan juga sebagai putra mahkota partai Demokrat. Agus juga dikenal sebagai tentara yang prestasinya terus menanjak di korpsnya. Mengejutkan bahwa Demokrat dan 3 partai lainnya mengorbankan 'karier' Agus pada dunia ketentaraan RI dan siap terjun bebas pada dunia politik yang penuh intrik. Mungkin Demokrat dan keluarga SBY juga memperhitungkan secara matang agar putra mahkota mulai diperkanalkan kepada rakyat DKI terutama Indonesia menuju pencapresan 2019.

Kita sudah bisa menduga bahwa pilpres 2019 dari partai Demokrat, orang yang paling dijagokan adalah Agus Harimurti Yudhoyono. Ini kita bisa kita baca waktu pengumuman calon DKI 2017-2022 adalah Agus Harimurti Yudhoyono dengan Sylviana Murni. Agus dimatangkan untuk pencapresannya tahun 2019 melalui ujicoba pencalonan pada pemilukada DKI 2017.

Apa pun itu, empat partai poros Cikeas sudah membuat terobosan dan kejutan meski terobosan dan kejutan ini agak memiliki pesan kurang sedap bagi perpolitikan nasional. Pencalonan Agus-Murni menunjukkan secara transparan kepada kita bahwa politik dinasti tidak akan hilang bahkan akan sangat kuta berakar di partai politik dan kepemimpinan nasional Indonesia. Tidak ada yang salah. Namun politik dinasti "Banten" yang terjebak pada pelanggaran huukum harus menjadi pembelajaran cerdas dan menarik buat rakyat Indonesia terutama para elit partai sebagai medium persiapan kepemimpinan publik. Rakyat Jakarta pasti sudah cerdas. Mereka akan memilih sesuai suara hati nurani. Setiap orang dan setiap pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk menang.

Penulis hanya menyampaikan proficiat bagi Demokrat, PPP, PAN dan PKB yang telah menetapkan pasangan calon yang sepadan untuk DKI 1 dan 2 periode 2017-2022. Para pasangan calon hendaknya menunjukkan pesta demokrasi yang cerdas, bermartabat dan tidak menggunakan 'SARA' untuk kampanyel politik melainkan berbagai program pemberdayaan dan kesejahteraan DKI Jakarta.

Selamat bertarung pak Agus dan ibu Murni. Kita masih menantikan deklarasi dua partai hari ini. Jika benar Anies dan Sandiaga Uno akan dideklarasikan maka pesta demokrasi akan lebih ramai dengan tiga pasangan calon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline