Lihat ke Halaman Asli

Seks Bebas Merajalela Jauhi Sebelum Terlambat

Diperbarui: 7 Oktober 2023   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: ABC Everyday

Apakah kalian tahu apa itu pergaulan bebas? Pergaulan bebas merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang. Istilah "bebas" sendiri berarti melewati batas-batas norma yang ada. Belakangan ini penyimpangan dan kejahatan seksual semakin meningkat di media massa. Pergaulan remaja saat ini sudah sangat berbeda dengan pergaulan remaja beberapa tahun lalu. 

Saat ini, kasus pergaulan bebas sudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Dikutip dari merdeka.com, Sabtu (5/8/2023), BKKBN mencatat bahwa pada remaja usia 16-17 tahun ada sebanyak 60% remaja yang melakukan hubungan seksual, usia 14-15 tahun ada sebanyak 20%, dan pada usia 19-20 sebanyak 20%. Hal itu diungkapkan BKKBN berdasarkan data Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017. Ketua BKKBN Hasto Wardoyo juga mengatakan bahwa usia hubungan seks semakin maju, sementara itu usia nikah semakin mundur. Dengan kata lain semakin banyak seks di luar nikah.   

Perilaku seks bebas tidak dapat dipisahkan dari pergaulan bebas. Banyak dari para remaja belum memiliki ilmu yang cukup tentang pengetahuan seks dan mereka cenderung akan melakukannya tanpa adanya proteksi dan kehati-hatian. Para remaja belum mengetahui budaya seks bebas akan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan dan martabat mereka. Tidak hanya sampai disitu saja. Masih banyak bahaya lainnya seperti terkena IMS, tertular HIV, terkena penyakit kanker, kehamilan yang tidak diinginkan, depresi pasca persalinan, serta gangguan kesehatan mental.    

Pengetahuan seks sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Di Indonesia, pengetahuan seks masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja. Orangtua dan orang dewasa merasa tidak nyaman saat anak-anak atau remaja menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks, sehingga memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan. Padahal, pengetahuan tersebut sangat diperlukan agar mereka mengetahui bagaimana perilaku seksual yang sehat serta mencegah terjadinya pelecehan seksual. Jangan sampai anak terlanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya teman sebaya atau internet. 

Lalu, bagaimana cara memberikan edukasi seks untuk anak dan remaja? Tips yang bisa dilakukan khususnya para orang tua untuk memberikan edukasi seks yaitu pertama dengan membelikan buku yang membahas soal pubertas dan seksualitas khusus untuk anak seusianya, kedua ciptakan suasana yang nyaman saat memberikan edukasi mengenai seks kepada anak atau remaja, dan terakhir  berikan pendidikan seks secara berkala. 

Edukasi seksual sejak dini memiliki dampak positif dalam memberikan pemahaman akan risiko seks bebas. Pengetahuan ini akan sangat bermanfaat sebagai bekal untuk para remaja kelak ketika hendak berumah tangga di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline