Geladi Hominisasi merupakan sebuah kegiatan berdinamika dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang bertujuan untuk membentuk manusia agar dapat menggunakan akal budinya dan berpikir secara logis. Geladi Hominisasi yang saya ikuti dilakukan pada hari Sabtu, 19 Maret 2022. Sebelum menjalani kegiatan tersebut, saya mengerjakan tugas pra geladi yang membahas mengenai pentingnya kualitas generasi muda. Setelahnya, saya mengikuti proses dinamika geladi bersama sekitar 100 orang mahasiswa lain dari berbagai jurusan di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Proses Geladi Hominisasi berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Banyak kegiatan menarik yang membuat saya mengetahui beberapa hal baru. Misalnya kuis sederhana dengan menggunakan platform quizizz tentang keberagaman yang ada di Indonesia. Dalam proses dinamika tersebut, kami didampingi oleh para fasilitator yang membantu kami dalam berproses. Kami juga dibagi ke beberapa kelompok untuk menjalani aktivitas yang tentunya memerlukan kerja sama.
Beberapa hal yang menarik bagi saya dalam gelada yang saya ikuti salah satunya adalah tentang pentingnya kemampuan berlogika seseorang. Kemampuan berlogika sangat penting bagi seorang manusia, mengingat manusia adalah makhluk berpikir, makhluk sosial, dan makhluk simbolik. Untuk seorang warga negara, manusia dapat menggunakan kemampuan berlogika mereka untuk mewujudkan negara yang demokratis dan sistematis. Memiliki kemampuan berlogika yang baik berarti kita menggunakan kehendak kita secara bebas. Namun, perlu diperhatikan pula bahwa kehendak bebas kita harus didampingi dengan yang namanya tanggung jawab.
Melalui kegiatan Geladi Hominisasi ini, saya merasa bahwa masih banyak hal yang bisa saya kembangkan. Misalnya cara berkomunikasi dengan orang baru, cara melakukan presentasi yang menarik, hingga bagaimana mengulik suatu hal dari berbagai sisi. Bagi saya sendiri, cukup sulit untuk melakukan kerja sama dengan orang yang tidak terlalu saya kenal, terutama dengan orang yang baru saya kenal. Meski demikian, saya tetap berusaha untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi saya. Hal yang biasa saya lakukan untuk menangani masalah tersebut adalah dengan mencoba berbincang dengan orang baru tersebut, kemudian mencoba mencari tahu bagaimana kepribadian dan pola pikir orang tersebut. Dengan begitu saya pun bisa mencocokkannya dengan saya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H