Lihat ke Halaman Asli

Laurensius Alvin

Laurensius Novian Alvin

Perbedaan Jurnalisme Lama dan Baru

Diperbarui: 17 Maret 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Jurnalisme adalah sesuatu ilmu yang berkaitan dengan wartawan dan kegiatan yang ada di dalamnya, baik berupa produksi, distribusi, dan konsumsi berita. Jurnalisme digunakan untuk menyebarluaskan sebuah informasi kepada khalayak masyarakat.

Jurnalisme yang berkembang saat ini dapat berupa surat kabar, penyiaran radio, penyiaran televisi, dan media-media digital yang ada di internet. Dalam jurnalisme juga terdapat suatu kode etik untuk para wartawan dalam membuat dan menulis berita yang dibuat setiap harinya.

Pada masanya, jurnalisme terbagi menjadi dua bagian, yaitu jurnalisme lama dan jurnalisme baru. Hal yang menjadi pembeda jurnalisme lama dan jurnalisme baru adalah cara memproduksinya, serta perkembangan teknologi yang semakin berkembang cukup pesat.

Jurnalisme Lama

Jurnalisme lama merupakan sebuah jurnalisme yang berkembang pada abad ke-19, di mana pada masa itu jurnalisme hanya berupa surat kabar saja. Awal mulanya, pada tahun 1828 telah tercetak surat kabar Javasche Courant di Jakarta, surat kabar tersebut berisikan informasi resmi dari pemerintahan.

Kemudian pada zaman Belanda, surat kabar tidak memiliki pemberitaan dan makna politis, melainkan surat kabar pada zaman tersebut hanya berisikan periklanan. Pada tahun 1885, surat kabar yang ada di Indonesia mulai berkembang dengan cukup pesat, yaitu terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda dan 12 surat kabar berbahasa Melayu.

Pada zaman dahulu, surat kabar di produksi dengan menggunakan mesin cetak, sehingga setiap harinya perusahaan mencetak dan menyebarkan surat kabar tersebut kepada masyarakat. Pada saat itu, surat kabar sangat mudah ditemukan, karena surat kabar dapat dijual di toko maupun pedagang keliling.

Akses masyarakat terhadap surat kabar sangat mudah dijangkau, sehingga setiap orang dapat dengan mudahnya mendapatkan berita yang sedang terjadi pada saat itu. Pada masa itu juga surat kabar menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi sebagian masyarakat, karena dengan membaca koran, seseorang dapat mengisi waktu luangnya.

Akan tetapi penyebaran informasi oleh surat kabar pada masa itu tidak terlalu cepat. Sebuah peristiwa yang terjadi akan diberitakan oleh surat kabar pada dua atau tiga hari ke depan karena surat kabar tersebut perlu dicetak.

Sumber: Kompasiana.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline