Lihat ke Halaman Asli

KKN Tim 1 Undip 2022/2023 Bersama KWT Desa Pucanggading Membuat Llilin Aromaterapi dari Limbah Minyak Jelantah

Diperbarui: 9 Februari 2023   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Batang (14/01/2023). Lima belas ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pucanggading, Bandar diberikan pelatihan terkait pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dengan aroma pandan di Dukuh Pucanggading Tengah, Desa Pucanggading.

Belum adanya pengolahan limbah di Desa Pucanggading, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah menyebabkan limbah seperti minyak jelantah yang berisfat karsinogenik banyak dibuang dan mencemari lingkungan. Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah cair minyak jelantah, diperlukan inovasi dalam memanfaatkan limbah tersebut.

Berdasarkan urgensi permasalahan tersebut, Laurensia Belinda Soewito, salah satu mahasiswa KKN UNDIP Tahun 2022/2023, melihat peluang dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi merupakan lilin yang ketika dinyalakan akan mengeluarkan aroma yang dapat merelaksasi pikiran. 

Selain itu, lilin ini memiliki bentuk yang menarik sebagai penghias ruangan sehingga lilin ini memiliki nilai ekonomis tinggi. Para Ibu KWT menunjukkan antusiasme terkait pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ini karena selain dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah, lilin ini dapat dijadikan sebagai ide usaha untuk menambah pendapatan.

Lilin aromaterapi dengan aroma pandan ini dibuat dari bahan baku minyak jelantah, daun pandan, parafin, asam stearin, pewarna, dan essential oil. Adapun cara pembuatannya yaitu mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan pemanasan untuk membentuk larutan lilin. Larutan lilin kemudian dituangkan ke dalam gelas yang dilanjutkan dengan penambahan irisan daun pandan dan didiamkan selama seharian untuk memadatkan larutan lilin.

Dokpri

Program pelatihan ini dimulai dengan membagikan leaflet yang berisikan penjelasan singkat terkait lilin aromaterapi, bahan, alat, dan metode pembuatan lilin. Setelah itu, terdapat penjelasan awal terkait lilin aromaterapi yang dilanjutkan dengan proses demonstrasi pembuatan lilin. Selama proses demonstrasi, para Ibu KWT menunjukkan partisipasi aktif dengan ikut mengamati dan melemparkan pertanyaan. Program pelatihan diakhiri dengan pembagian produk lilin aromaterapi yang telah dibuat dan dokumentasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline