Seiring kemajuan jaman dan teknologi, kebutuhan akan sumber daya manusia yang tanggap akan teknologi pun semakin diperlukan. Tak terkecuali pada penggunaan aplikasi Microsoft Office sebagai sarana penunjang pekerjaan. Seringkali dalam persyaratan kerja, terdapat syarat keterampilan yaitu harus mahir dalam penggunaan Microsoft Office. Oleh karena itu, penulis mengikuti kegiatan studi independen di perusahaan My Edu Solve untuk meningkatkan kemahiran dalam menggunakan Microsoft Office terutama Word, Excel, dan Powerpoint.
Sebelum mengikuti studi independen, calon peserta pun memilih kelas yang ingin diikuti dan mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk keperluan administrasi. Calon peserta pun diminta untuk mengirimkan CV, mengikuti tes bahasa Inggris, dan mengikuti tes kepribadian. Bila calon peserta lolos, maka akan diumumkan di website Kampus Merdeka. Keseluruhan pembelajaran studi independen My Edu Solve dilakukan secara daring. Penulis memilih kelas Microsoft Office Specialist dan Career Track Ready, dan berhasil diterima di kelas Microsoft Office Specialist.
Ketika mengikuti kegiatan studi independen, penulis merasa cukup percaya diri dalam keterampilan Microsoft Office. Akan tetapi, setelah mengikuti kegiatan studi independen tersebut ternyata Microsoft Office sangatlah luas dan terdapat berbagai macam tools yang jarang sekali diketahui oleh kebanyakan orang. Salah satu yang paling berkesan bagi penulis ialah cara menggunakan tools macros. Dalam pembelajaran mengenai macros, peserta studi independen diberikan tugas untuk membuat macros dan mempresentasikannya ketika kelas berlangsung. Penulis membuat macros untuk menyimpan file word dalam bentuk pdf hanya dengan sekali klik, karena dari pengalaman penulis terkadang cukup merepotkan untuk menyimpan file word ke pdf berkali-kali.
Terdapat beberapa pengalaman lainnya, yaitu peserta studi independen juga berkesempatan mengikuti ujian sertifikasi Microsoft Office secara gratis. Persyaratan agar lolos sertifikasi ialah minimal skor 700. Soal yang diberikan pun dalam bahasa Inggris dan analisa. Waktu yang diberikan untuk pengerjaan soal sertifikasi pun sangat terbatas yaitu hanya 50 menit. Akan tetapi, dengan latihan yang rutin dan juga ketelitian penulis pun berhasil lulus dalam kelima sertifikasi yang diujikan diantaranya Microsoft Office Word Associate, Microsoft Office Word Expert, Microsoft Office Powerpoint Associate, Microsoft Office Excel Associate, dan Microsoft Office Excel Expert.
Dalam pelaksanaan studi independen pun, peserta tidak hanya mendapatkan hard skill saja. Peserta juga mendapatkan berbagai pengetahuan terutama dalam menemukan tujuan karir, minat bakat, serta kehidupan karir. Terdapat sesi mentoring karir secara grup dan sesi mentoring karir secara individu yang dibimbing oleh mentor berpengalaman dan mumpuni di bidangnya. Penulis mendapatkan berbagai macam pengetahuan terutama mengenal diri sendiri, memantapkan tujuan berkarir, serta mengenal kehidupan dalam pekerjaan. Sesi yang dijalankan pun sangat menarik dan mentor pembimbingnya pun ramah. Ketika kelas mentoring karir, kami berdiskusi dan diberikan berbagai macam tes kepribadian agar peserta lebih mengenal dirinya dan tujuannya dalam berkarir.
Dalam studi independen, peserta tidak hanya diajarkan berbagai hal teknis. Tetapi juga mengimplementasikannya sebagai solusi dalam permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Terdapat Capstone Project sebagai proyek final dimana peserta dapat memilih proyek yang telah disediakan oleh perusahaan mitra Capstone Project. Penulis tidak hanya belajar mengimplementasikan tools yang telah dipelajari, tetapi juga berkesempatan menjadi pemimpin tim. Penulis belajar berbagai macam hal mulai dari membuat keputusan, berkomitmen, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja sama antar anggota.
Melalui studi independen My Edu Solve yang diadakan selama enam bulan ini, penulis merasa sangat beruntung karena mendapatkan berbagai pengalaman yang tak terlupakan, Meskipun keseluruhan kegiatan dilakukan secara daring. Penulis mendapatkan berbagai keterampilan baru dan juga relasi dengan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Adanya kegiatan Kampus Merdeka berupa studi independen yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tentunya diharapkan agar dapat terus mendukung generasi muda agar lebih berdaya dan unggul bagi masa depan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H