Lihat ke Halaman Asli

#1 - Tidung

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekedar menjelaskan. Resolusi saya tahun 2012 ini adalah pergi ke 12 tempat wisata baru, baik domestik maupun internasional. Tempat pertama : Pulau Tidung. Pulau Tidung terletak di Kepulauan Seribu bagian Selatan. Sudah lama dengar soal pulau Tidung ini dari Nagea, tapi menurut dia ga enak banget. Namun pulau Tidung tetap saya masukan ke daftar tempat yang harus dikunjungi karena selain saya belum pernah sama sekali ke Kepulauan Seribu, tarif ke sana juga relatif murah meriah dan tidak perlu ambil cuti. Berangkat Sabtu pagi, pulang Minggu siang. Untuk perjalanan kali ini, saya memilih pakai tour organizer Laguna trip. Bayar Rp 300.000,00 sudah termasuk snorkling lengkap dengan peralatannya, penginapan AC, makan tiga kali, ikan bakar, sewa sepeda dan transportasi Muara Angke - Pulau Tidung - Muara Angke. Hari Sabtu pagi, saya dan kawan-kawan lain janjian bertemu di Muara Angke jam enam pagi. Pelabuhan Muara Angke itu letaknya di dalam pasar ikan. Namanya juga pasar ikan, ya pastinya bau dan jorok. Kapalnya juga bukan kapal motor cepat, tapi kapal motor angkutan penumpang biasa, kapasitasnya sekitar 70an. Duduknya ngemper, ga pake kursi-kursian, tapi ada pelampung untuk setiap penumpang kok. Jadi, kalau emang ga suka jorok dan ga bisa cuek, jamin ga bakal bisa menikmati sisa perjalanan. Hahaha. Saya sih santai. Kapal berangkat jam setengah delapan pagi. Waktu perjalanan dua jam. Ombaknya cukup besar, di tengah-tengah perjalanan, cipratan air bisa sampai ke dek atas. Kita-kita dari yang males pake baju pelampung jadi parno dan langsung make semua. Hehehe. Jam setengah sepuluh kita sampai. Di sana guidenya sudah nunggu dan kita dianterin ke tempat penginapan lalu makan siang. Jam duabelasan, kita berangkat untuk snorkling. Yey. Ini snorkling pertama saya. Kita snorkling di dua tempat, di sekitaran pulau Ayer dan pulau Payung. Itu sekitar setengah jam naik perahu dari pulau Tidung. Airnya ga begitu jernih-jernih amat sih, tapi berhubung mata say minus tiga, penglihatan jadi agak terbatas. Tapi keren. Berenang bareng ikan warna warni itu menakjubkan ya. Hehehe. Ketagihan... Selesai snorkling, kita main-main dulu di pulau Payung. Pantainya bersih dan airnya jernih. Di sana juga ada beberapa warung indomie. Tentu saja karena habis snorkling itu laper, saya makan indomie goreng di situ. Surga.. Makan Indomie goreng sambil ngeliatin laut. Hahaha. Perjalanan pulang ke Pulau Tidung cukup menantang. Ombaknya besar banget. Kita-kita kebagian duduk di bagian depan kapal. Itu ya, rasanya kayak main arung jeram capur kora-kora 10 kali lipat. Kita-kita teriak teriak ngeri campur seru, berasa lagi di dufan. Hahahaha. Untung akhirnya sampai dengan selamat. Malamnya, ada acara bakar-bakar ikan di pinggir dermaga. Airnya jernih. Ikan bakarnya enak. Kita berempat ngabisin tujuh ekor ikan. Tololnya, saya ga tahu ya itu ikan apa. Hahaha. Kalau kata bapak-bapak di sana, ikan di situ pasti enak karena benar-benar fresh langsung dari laut. Kalau ikan-ikan yang dijual di pasar ikan macam Muara Angke, itu biasanya udah hitungan hari setelah ditangkap. Salah satu sumber penghasilan penduduk pulau Tidung adalah dengan menangkap ikan dan menjualnya ke Muara Angke soalnya. Jam sudah menunjukan jam sepuluh, tapi salah satu tempat gundah gulana ingin naik sepeda ke Jembatan Cinta. Jadilah malam-malam kita naik sepeda menyusuri pulau Tidung, menuju ke jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung besar dengan Pulau Tidung kecil. Namanya jembatan cinta. Setelah puas ngeliatin bintang, kita balik. Besok paginya, jam enam pagi, kita sepedaan lagi ke jembatan cinta. Ga bisa dapat informasi kenapa namanya jembatan cinta. Tapi tempatnya bagus :) Kali ini terang benderang. Airnya jerniiiiiiiiih banget. Kita sarapan lagi lagi indomie goreng dan milo anget, setelah itu main Banana Boat. Hahaha. Ini kocak banget. Secara ombaknya ga begitu besar, jadi pas jalan, agak kurang seru. Pas kita lagi lengah, tiba-tiba dibalik banana boatnya. Sialan. Mana itu jauh banget lokasinya dari daratan. Hahaha. Super Shock. Habis Banana Boat, beberapa temen nyoba loncat dari jembatan cinta. Saya ga berani. Takut. :p Puas main air, kita sepedaan balik ke penginapan. Pas banget begitu semua nyampe, hujan deras turun sederas-derasnya. Kita lalu sarapan lagi, karena ternyata di penginapan juga disediakan makan pagi, lalu setalh itu siap-siap packing karena jam 11 kapal untuk membawa balik ke Jakarta sudah datang. Hiks. Bye bye Pulau Tidung :( Hari itu cuma ada satu kapal yang berangkat dari Tidung ke Muara Angke, jadi kapalnya penuuuuuuuuuh banget. Kita dapat di deck bawah. Penuh dan agak pengap. Tapi karena capek, akhirnya ketiduran juga. Pas sudah hampir sampai ke muara angke, lagi-lagi hujan deras. Deck bawah basah karena rembesan air dari jendela samping kiri kanan. Tas-tas basah semua. Untung sudah hampir sampai, jadi tidak perlu berlama-lama sumpek-sumpekan. Sampai di Muara Angke, hujan masih cukup deras. Karena tidak ada taksi, akhirnya kita memutuskan naik angkot sampai Mega Mall Pluit, lalu dari situ mengambil taksi pulang. Untungnya, taksi blue bird berjejer banyak di sana. Saya pun berpisah dengan rombongan teman yang lain, meluncur pulang naik blue bird. Yey.. Yey.. Pulau Tidung sudah tersentuh. Selain Tidung, ada beberapa pulau lagi yang katanya juga cukup seru untuk snorkling di daerah Kepulauan Seribu. Menarik :) Yang juga cukup berkesan bagi saya adalah betapa kerennya profesi nelayan. Betapa pintarnya bangsa kita, bisa membuat kapal dari kayu yang kuat mengarungi arus samudra. Nenek moyangku orang pelaut. Lagu ini jadi theme song saya dah selama di sana. Hahaha. Berhubung di perjalan yang ini saya bisa nemu teman jalan yang cocok (baca: ga takut jorok, bisa susah bersama, asik) kita sepakat untuk menyusun rencana jalan-jalan selanjutnya. Pada pingin ke Karimun sih. Challeng accepted. Nantikan catatan perjalan saya selanjutnya ya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline