Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikologis Anak: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Diperbarui: 24 September 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan psikologis anak merupakan aspek penting dalam pertumbuhan individu, yang mencakup perkembangan emosi, sosial, dan kognitif. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan ini, namun salah satu faktor yang paling signifikan adalah pola asuh orang tua. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua akan berdampak besar pada bagaimana anak membentuk kepribadian, mengelola emosi, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis pola asuh dan pengaruhnya terhadap perkembangan psikologis anak.

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter ditandai dengan kontrol yang ketat dan disiplin yang tinggi. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung menetapkan aturan yang tegas dan mengharapkan kepatuhan tanpa banyak diskusi. Meskipun pola asuh ini dapat menciptakan kedisiplinan pada anak, namun sering kali menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri dan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat atau perasaannya. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter mungkin tumbuh menjadi individu yang patuh, namun cenderung memiliki kecemasan dan harga diri yang rendah.

2. Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah kebalikan dari pola asuh otoriter. Orang tua yang permisif cenderung memberikan kebebasan yang sangat luas kepada anak tanpa menetapkan banyak aturan atau batasan. Mereka cenderung lebih berperan sebagai teman daripada sebagai otoritas. Akibatnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan permisif seringkali tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang batasan atau tanggung jawab. Dalam jangka panjang, mereka bisa kesulitan mengembangkan disiplin diri dan mungkin mengalami masalah perilaku seperti tidak patuh atau impulsif.

3. Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh otoritatif dianggap sebagai yang paling seimbang dan ideal dalam mendukung perkembangan psikologis anak. Orang tua otoritatif menetapkan aturan dan harapan yang jelas, namun juga memberikan kebebasan kepada anak untuk berdiskusi dan berpendapat. Mereka bersikap tegas, namun juga suportif dan responsif terhadap kebutuhan emosional anak. Pola asuh ini membantu anak mengembangkan kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan lebih mandiri dalam membuat keputusan.

4. Pola Asuh Neglektif

Pola asuh neglektif terjadi ketika orang tua kurang terlibat dalam kehidupan anak, baik secara emosional maupun fisik. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini mungkin tidak memberikan perhatian yang cukup pada kebutuhan anak, baik dari segi pendidikan, emosional, maupun sosial. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh neglektif sering kali tumbuh dengan perasaan tidak diinginkan atau diabaikan, yang dapat berdampak pada perkembangan emosi mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan cenderung memiliki masalah perilaku, depresi, atau rendahnya harga diri.

Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kesejahteraan Psikologis Anak

Setiap pola asuh memiliki dampak yang berbeda-beda pada perkembangan psikologis anak. Pola asuh yang otoritatif sering kali dianggap sebagai yang paling mendukung perkembangan anak karena menciptakan keseimbangan antara disiplin dan kebebasan. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu otoriter atau permisif cenderung menciptakan ketidakseimbangan yang bisa menghambat perkembangan emosi dan sosial anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline