Lihat ke Halaman Asli

Laura Magvira

Mahasiswa

Menyerok Banjir, Ubah Rintangan Jadi Uluran Tangan

Diperbarui: 21 Februari 2021   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Selain bencana pandemi Covid-19 yang belum usai menyelimuti bumi pertiwi. Muncul kembali bencana yang sering melanda pada musim penghujan, apa lagi kalau bukan banjir. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan bumi khatulistiwa tergenang, salah satunya cuaca ekstrim yang hadir pada beberapa bulan terakhir. Kondisi banjir muncul dari luapan air yang berlebih dan berdampak pada terendamnya suatu wilayah. Hal ini yang dirasakan oleh beberapa kota di Indonesia, salah satu daerah terdampak yaitu Desa Parungsari dan Karangligar yang terletak di wilayah Loji, Karawang.

Atas dasar kemanusiaan, beberapa remaja yang berasal dari berbagai komunikas membuat kegiatan Aksi Peduli Banjir Karawang berhasil mengubah rintangan menjadi uluran tangan, dengan melakukan penggalangan dana ke pengguna jalan di sekitar Pangkalan Tegalwaru dalam rangka membantu korban di wilayah terdampak banjir.

Fira Afriliyanto selaku Ketua Formaloka, salah satu komunikas yang tergabung dalam Aliasi Kepemudaan Peduli Banjir menuturkan sistem penggalangan dana dengan cara berkumpul terlebih dahulu di posko yang terletak di Pasar Loji.

"Ini atas dasar kemanusiaan aja. Ada 22 komunikas yang ikut membantu. Dari semua komunikas atau organisasi digabung jadi aliasi kepemudaan peduli banjir. Kita berkumpul di posko lalu disebar untuk penggalangan dana. Setelah dana terkumpul kita balik lagi ke posko. Pendistribusian ke Desa Parungsari dan Karangligar." Ujar Fira Afriliyanto pada Sabtu (20/02/2021).

Adapun kegiatan penggalangan dana dilakukan pada 11 Februari s/d 13 Februari 2021 dan distribusi bantuan pada 14 Februari 2021 lalu. Ada 2 posko yang mendapatkan bantuan. Setiap posko mendapatkan kebutuhan pribadi untuk korban banjir.

"Dari hari Kamis, 11 Februari-Sabtu 13 Februari dan hari minggunya kita distribusikan hasil dari penggalangan dana itu. Kita langsung ke posko, ada 2 posko. Karena kalo uang sensitif jadi kita belanjakan kebutuhan mereka disana, baru diberikan ke tiap posko." Tuturnya.

Berbeda dengan wilayah Karangligar yang sering mendapat bantuan, wilayah Parungsari masih minim akan hal tersebut. Fira menyampaikan perasaan korban, agar tidak hanya Karangligar saja yang tersorot tetapi Parungsari juga.

"Respons mereka positif banget, ini juga nambah citra positif untuk komunikas yang ikut. Yang di Parungsari kan masih minim banget bantuan ya, mereka berharap ini jadi perhatian buat ke depannya karena kalo daerah Karangligar udah banyak yang ngasih bantuan." Pungkasnya.

Fira berharap, semoga bencana banjir ini ada solusinya terutama kedua wilayah terdampak selalu menjadi langganan banjir setiap tahun.
"Semoga ada solusi sih, karena emang banjir di kedua titik ini selalu terjadi di tahun ke tahun." Tandasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline