Lihat ke Halaman Asli

[100 Puisi] Monolog Yasmine

Diperbarui: 25 Februari 2016   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Image Source: shutterstock.com"][/caption]

Mah...

Yasmine sekarang sudah kelas lima SD. Dua bulan yang lalu Yasmine mens lho Mah. Uuh.. bingung deh. Malu, takut, jadinya Yasmine nangis seharian di kamar gak keluar-keluar. Tapi, tenang Mah, sekarang sudah gak jadi masalah lagi, Yasmine sudah bisa nanganin sendiri kok.

Papah dan si A’a juga sama bingungnya. Papah hanya bilang, ada hal-hal yang Yasmine harus atasi sendiri dalam hidup ini. Kelak, Yasmine akan ngerti katanya.

Yasmine memang gak ngerti apa yang dikatakan Papah, tapi akhirnya Yasmine ngerti bahwa kita memang tidak harus tau tentang segalanya. Seperti Papah yang gak ngerti tentang urusan mens perempuan. Hihi... lucu deh Mah kalau Mamah liat wajah bingung Papah.

Mah...

Papah sekarang yang nyiapin sarapan Yasmine dan A’a. Papah sekarang lebih banyak di rumah bersama kami sepulang bekerja. Gak ngurusin politik lagi, gak melakukan apa yang Papah sebut ‘loby-loby kotor’ lagi. Hidup ini pilihan katanya, dan Papah memilih hidup bahagia bersama kami.

Mah...

Mamah terlalu lama meninggalkan kami. Kasihan Papah, Mah, seorang diri merawat kami. Kadang Yasmine dan A’a bangunin Papah yang tertidur di sofa depan tivi seorang diri karena kecapean.

Mamah jangan marah ya...

Sekarang ada Tante yang sayang kami semua. Dia baik sekali Mah, sebaik Mamah menyayangi kami. Papah juga bahagia banget kalau ada di dekat Tante. Mamah memang tak tergantikan, tapi boleh ya Mah Tante jadi mamah kami. Kami sayang banget Tante seperti kami sayang Mamah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline