Lihat ke Halaman Asli

Kisah KPK dan Tikus

Diperbarui: 24 Desember 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokpri: Kang Nasir dalam sebuah kegiatan seni budaya Banten"][/caption]Sekelompok peneliti di negara antah berantah mengadakan eksperimen untuk menguji instansi mana di negara itu yang paling efektif dalam menangkap koruptor. Eksperimen itu melibatkan sukarelawan dari tiga instansi, yakni: KPK, kejaksaan dan kepolisian negara antah berantah.

Para peneliti melepaskan beberapa tikus di hutan, dan sukarelawan dari ketiga instansi itu diperintahkan untuk menangkapnya.

Sukarelawan pertama dari KPK. Sukarelawan itu membabat habis hampir separuh hutan tanpa pandang bulu. Tak berapa lama, tikuspun tertangkap. Dilanjutkan sukarelawan dari kejaksaan. Dengan melakukan penyidikan yang akurat tentang tingkah laku tikus dan kebiasaannya, dalam beberapa jam tikus pun tertangkap juga.

Sukarelawan ketiga dari kepolisian. Cukup lama sukarelawan itu mencari tikus di dalam hutan. Beberapa jam kemudian dia pun keluar dengan membawa seekor kelinci yang bonyok-bonyok seperti habis dipukuli. Sepanjang jalan kelinci itu berteriak-teriak: “Ampuun, Pak... ampuuun... Iya saya ngaku, saya adalah tikus..., saya adalah tikus...”

Joke di atas bagi sebagian orang mungkin gak ada lucu-lucunya. Akan tetapi, karena joke tersebut disampaikan oleh Kang Nasir dalam sebuah seminar serius yang mengupas tentang hukum di negeri ini, dan cara dia melempar humor layaknya seorang stand up komedian profesional, hadirin pun terpingkal-pingkal.

Cara dia melempar joke dalam seminar yang super serius itu yang membuat perdebatan sesengit apapun bisa cair. Kang Nasir memang dianugerahi bakat yang luar biasa sebagai public speaking. Beliau mampu menghipnotis audiennya untuk larut dalam lantunan kata demi katanya.

Siapakah Kang Nasir?

Kang Nasir adalah kompasianer yang kebetulan tinggal satu kota dengan saya. Beliau adalah sosok guru yang membimbing saya dalam berorganisasi dan mengajari saya untuk bagaimana menjadi pembicara sukses di depan publik.

Masyarakat Kota Cilegon nyaris tak ada yang tak mengenal beliau. Karena hampir di semua kegiatan sosial maupun organisasi di kota kami beliau selalu aktif. Pendeknya, jika tidak ada Kang Nasir di dalam sebuah organisasi di kota kami maka organisasi itu sesungguhnya tak pernah ada di sini.

Beliau aktif sebagai Ketua Ikatan Sarjana Hukum (ISH), Wakil Ketua KONI Propinsi Banten, Wakil Ketua Kadin Kota Cilegon, Staf Ahli DPRD Kota Cilegon, dan seabreg jabatan yang tidak bisa saya sebut satu persatu di sini.

Inilah foto-foto kegiatan Kang Nasir:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline