Lihat ke Halaman Asli

Dasar Negara Pemuda Indonesia

Diperbarui: 5 Juni 2023   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengenai Pancasila, tidak hanya disebut sebagai dasar negara, namun dapat disebut juga sebagai pilar ideologi negara Indonesia. Menurut saya, sebagai pemuda Indonesia, dasar negara kita, yakni Pancasila seharusnya menjadi suatu hal yang penting untuk kita hidupi bersama. Karena jika hidup pemuda Indonesia tidak berlandaskan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, ibaratnya kita akan melenceng ke arah lain, yang tidak memajukan Indonesia.

Kita tahu, masa depan negara Indonesia, yakni negara kita sendiri, itu ada di tangan kita, yakni ada di tangan pemuda Indonesia. Kita juga tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki komitmen dan memahami buah pemikiran serta cara pandang hidup yang disarikan para pendiri bangsa. Namun realitanya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tetapi belum memiliki hati yang besar untuk berkomitmen pada ideologinya sendiri, yaitu Pancasila. Padahal Pancasila sendiri memiliki beberapa fungsi dan kedudukan bagi NKRI, yakni Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia, Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara, serta Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Dari begitu banyaknya fungsi dan kedudukan Pancasila, namun belum semua masyarakat Indonesia, terutama pemuda Indonesia benar-benar mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Masih banyak warga negara Indonesia yang perilakunya melenceng dari nilai-nilai Pancasila. Bentuk tidak terpuji tersebut, antara lain masih banyak masyarakat yang melakukan tindakan diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama, tidak menghormati orang yang berbeda agama, memaksa orang lain untuk memeluk suatu agama tertentu, membunuh atau menyakiti orang lain, melanggar hak orang lain untuk mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak, melakukan perbuatan semena-mena terhadap orang lain, adanya sikap intoleransi di antara masyarakat, lebih mengutamakan kepentingan sendiri di atas kepentingan bersama, melakukan tindakan yang dapat memecah belah persatuan, mengambil keputusan tanpa memperhatikan pendapat orang banyak, melakukan protes dengan cara kekerasan, tidak mengutamakan musyawarah dan mengambil keputusan secara sepihak, tidak menghormati hak setiap manusia, mengotori atau merusak fasilitas umum, mengganggu kenyamanan orang lain, dan lain sebagainya.

Dengan menghidupi tingkah laku seperti tadi, bagaimana negara kita akan maju menjadi negara yang penuh damai? Karena itu, kita sebagai pemuda Indonesia, terlebih lagi sebagai masyarakat Indonesia, siapapun kita, dari latar belakang manapun kita, hendaklah kita menyadari dan meng-intropeksi diri kita masing-masing. Apakah perbuatan atau tingkah laku kita selama ini telah memberi dampak positif bagi negara kita? Apakah ideologi negara kita selama ini hanya suatu kesia-siaan belaka? Apakah dasar negara kita sendiri yang seharusnya dapat menjadi pedoman hidup, malah diabaikan begitu saja? Benarkah kita masih mau hidup semena-mena, tanpa memikirkan betapa kerasnya perjuangan para pahlawan di masa lampau demi Indonesia merdeka dan menjadi lebih baik?

Dengan menyadari hal tersebut, diharapkan kita menjadi lebih peduli terhadap tingkah laku kita yang dampak mempengaruhi kondisi negara kita. Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah ditetapkan, tinggal kita sebagai manusia yang seharusnya menjalankan serta menghidupi pedoman tersebut. Jangan sampai kita sebagai masa depan bangsa malah memilih untuk melupakan dan mengabaikan dasar negara kita sendiri. Karena jika kita memilih untuk mengabaikan Pancasila, konflik dari dalam negeri maupun luar negeri bisa berdatangan. Contohnya, yaitu timbulnya konflik horizontal dan vertikal serta konflik yang bernuansa politis, munculnya aksi-aksi terror yang dilakukan oleh kelompok tertentu, timbulnya disintegrasi bangsa dan munculnya dukungan internasional secara terselubung kepada kelompok separatis, meningkatnya sentiment keagamaan, kedaerahan, kesukuan, ego, sektoral, dan kepentingan kelompok, serta tidak harmonisnya hubungan kemitraan dan komunikasi antara pemerintah dan legislatif.

Kondisi kita sebagai masyarakat saat ini dalam memahami, menghayati dan mengamalkan Ideologi Pancasila sangat mempengaruhi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan integritas NKRI di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan penyelenggaraan suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia, Pancasila adalah kenyataan yang tidak dapat diganggu gugat. Maksudnya adalah bahwa Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara yang makin hari makin perlu dipahami, dihayati dan diamalkan. Rugi sekali jika kita mengabaikan pedoman berbangsa dan bernegara kita sendiri, yang akan memberikan dampak positif tidak hanya untuk Indonesia, namun diri kita sendiri.

Seperti yang diketahui, ketika awal diperkenalkan, kehebatan Pancasila hampir selalu merujuk pada terselamatkannya bangsa Indonesia dari “pemberontakan” Partai Komunis Indonesia. Saat itu Bangsa Indonesia berhasil bertahan dalam guncangan politik yang luar biasa besar karena memiliki strategi pertahanan yang luar biasa, yaitu Pancasila. Tidak hanya itu, Pancasila juga memiliki berbagai keunggulan lain. Pertama, ide Pancasila disarikan dari pengalaman sejarah yang panjang, baik rentang waktu maupun rentang geografisnya. Pancasila dihadirkan Soekarno untuk menjawab masalah dan tantangan yang nyata. Kedua, ide yang terhimpun dalam Pancasila memiliki kekuatan menjangkau masa depan. Keunggulan inilah yang membuat Pancasila layak menjadi pedoman berpikir dan bertindak, bahkan bagi generasi baru di jaman modern sekarang ini. Ketiga, Pancasila menjangkau persoalan-persoalan dasar kemanusiaan sehingga dapat dihayati dan dipraktikkan. Dalam bentuk verbalnya, Pancasila memang hanya memuat lima hal, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Tetapi di balik lima hal itu, terdapat aneka gagasan yang menjangkau bidang-bidang lainnya.

Dapat diartikan juga bahwa Pancasila-lah yang dapat menjadi senjata dalam mengatasi permasalahan ataupun konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Maka dari itu, dari setiap keunggulan dan dampak positif yang ada dalam Pancasila, kita sebagai pemuda Indonesia, terlebih sebagai generasi milenial, marilah kita bangun dari tidur kita. Marilah kita bangkit dengan mulai memahami, mengamalkan, dan menghidupi Pancasila kita. Kita sebagai generasi milenial menjadi obyek utama yang harus didorong untuk tetap mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut. Hal ini bertujuan agar Pancasila tidak tergerus oleh berbagai paham yang bisa memecah kedaulatan bangsa. Penanaman nilai Pancasila pada generasi milenial akan semakin membuat kita pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik. Karena itu, pastinya pemerintah juga memerlukan strategi agar Pancasila benar-benar bisa dihidupi oleh generasi muda jaman sekarang. Salah satu strategi efektif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi yang saat ini sedang berkembang. Contoh strategi yang dapat dilakukan, yakni memanfaatkan sejumlah influencer di media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila, serta penguatan nilai Pancasila berbasis kearifan local, dimana Pancasila dihasilkan dari akar rumput budaya masyarakat Indonesia. Maka, kearifan lokal jangan pernah dilupakan. Selain itu, masih banyak sekali strategi yang dapat digunakan pemerintah demi menghidupi Pancasila di kalangan pemuda Indonesia.

Sejatinya, kita pun sebagai pemuda Indonesia sekaligus masyarakat Indonesia, hendaklah kita sadar dan peduli dengan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Tidak hanya itu, pilihan untuk menghidupi Pancasila akan membuat negara kita maju ke arah yang lebih baik, minim akan konflik, serta penuh perdamaian. Janganlah kita bermalas-malasan dan hidup yang semena-mena, cinta akan konflik, selalu ingin menang sendiri, karena hal itu hanya akan membawa bangsa kita kepada kesengsaraan. Jangan lupakan para pahlawan kita yang telah berjuang memerdekakan bangsa kita. Pemuda Indonesia adalah masa depan bangsa Indonesia yang seharusnya memajukan serta membuat Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih baik. Bagaimana salah satu caranya? Yaitu menghidupi Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline