Lihat ke Halaman Asli

Semesta dan Musim Semiku

Diperbarui: 13 Juni 2022   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ku menghindar dan menyangkal

Semesta tetap sabar menungguku tuk sadar

Tapi tetap saja ku terus membeku

Membiarkan semua itu berlalu

Saat raga semakin menyangkal

Hanya ada kesesakan yang semakin dalam

Ada gejolak yang tak dapat di pendam

Akhirnya diri ini sadar

Bahwa aku harus menerima tawaran semesta

Membiarkan musim dingin ini  berlalu

Dan menyambut musim semiku

Dengan kisah nan penuh romansa

Tangerang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline