Dinamika Masyarakat Dunia Yang Terjadi Pasca Pandemi Covid-19
Pandemi Covid 19 yang melanda dunia telah memakan banyak korban di berbagai wilayah di dunia. Setiap hari penambahan kasus semakin hari semakin banyak dan tingkat kematian di setiap wilayah semakin naik. Banyak perusahaan dan sekolah melakukan penutupan besar-besaran karena dikhawatirkan Pandemi Covid tersebut akan semakin banyak menyebar luas di tengah-tengah masyarakat. Orang orang berbondong-bondong membeli bahan-bahan yang dibutuhkan selama mereka mengisolasi diri di rumah seperti sembako, masker dan lain sebagainya.
Setelah Pandemi Covid 19 ini mulai mereda banyak sekolah-sekolah dan perusahaan mulai melakukan pertemuan secara offline walaupun masih terbatas. Sekolah hanya melakukan pembelajaran secara langsung di beberapa hari saja setiap pekan. Masyarakat sudah tidak menggunakan masker dan diperbolehkan tanpa masker ketika menaiki transportasi umum.
Semakin hari Pandemi Covid 19 ini tidak pernah terdengar lagi di berita ataupun pembicaraan sehari-hari seolah-olah Pandemi Covid 19 ini lenyap begitu saja. Masyarakat pasca Pandemi banyak melakukan tatanan kehidupan baru yang mereka aplikasikan selama mereka menjalani kehidupan yang terbatas ketika masa-masa Pandemi Covid 19. Seperti contoh kita bisa melihat banyaknya pembelajaran daring melalui aplikasi dari platform-platform online. Hal ini membuat masyarakat tidak harus lagi melakukan pembelajaran secara langsung dan menjadi lebih efektif.
Langkah-Langkah Tindakan
a) Pemerintah
Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW NORMAL dengan protokoler yang ketat berdasarkan kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba, tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya guru/dosen disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar yang menarik.
Saat ini sangat diperlukan media social pemerintah seperti TVRI bergeser fungsi dari hiburan menjadi ruang pembelajaran secara nasional dan tv swasta, bisa dimanfaatkan agar anak didik makin mendapatkan ilmu yang banyak dengan kualitas yang sama dikota maupun di desa. Generasi milenial, sekarang mungkin sudah lebih aman belajar dirumah, daripada repot dengan segudang peraturan jika keluar rumah. Oleh karena itu pemerintah segera bertindak memberikan kelonggaran untuk memberikan pulsa murah untuk pelajar, agar mereka bisa online setiap saat, ini juga sekaligus mengurangi beban orang tua. Karena bagi kaum milenial pulsa/paket lebih penting daripada makan atau jajan lainnya.
b) Pendidik/Dosen/Akademisi
Sebagai seorang pendidik harus terus bertanggung jawab untuk mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi agar tercapai targetnya untuk menyampaikan tugas pengajaran, dimana mata kuliah harus selesai dilaknakan sesuai waktu yang sudah ditentukan, Dengan berbagai cara bisa dilakukan menyampaikan materi secara online, dan pertanyaan dan kuis yang diberikan dan dibicarakan dalam forum diskusi. Begitu juga dengan Penelitian yang akan dilakukan untuk mencari solusi masalah yang dihadapi oleh masyarakat seperti masa pandemi covid-19 agar masyarakat merasakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh pihak akademisi sampai benar-benar bisa dirasakan masyarakat manfaat dari solusi yang disampaikan oleh pihak akademisi. Pengabdian Kepada Masyarakat juga seharusnya bisa dilaksanakan walaupun masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini, dengan menerapkan Social Distancing dan Physikal Distancing mungkin tidak maksimal yang dicapai tapi minimal sudah ikut serta mengurangi beban masyarakat agar mereka bangun dari keterpurukan ini.
Hal inilah yang terus digali lebih dalam oleh pihak akademisi, tentunya terus difasilitasi oleh pihak kampus, atau membantu pemerintah untuk menyalurkan bantuan social atau ikut serta membantu pemerintah untuk memonitor apakah bansos tersebut sampai kepada pihak yang patut menerima bantuan tersebut dengan mendata ulang.