Lihat ke Halaman Asli

Adaptabilitas Bisnis Melalui Penyelarasan Dinamis Sistem Informasi

Diperbarui: 13 September 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PNGtree

Adaptabilitas Bisnis Melalui Penyelarasan Dinamis Sistem Informasi

Penyelarasan antara sistem informasi (IS) dan strategi bisnis adalah salah satu elemen penting bagi keberhasilan organisasi di era digital saat ini. Artikel berjudul Understanding and Classifying Information System Alignment Approaches karya Oscar Avila, Virginie Goepp, dan Franois Kiefer (2009) memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya penyelarasan ini. Dalam artikel tersebut, para penulis menekankan bahwa sistem informasi yang tidak terintegrasi dengan baik ke dalam strategi bisnis sering kali menyebabkan inefisiensi, pemborosan sumber daya, dan bahkan kegagalan proyek TI. Di sisi lain, IS yang selaras dengan tujuan strategis perusahaan dapat meningkatkan daya saing, mengoptimalkan operasional, dan mempercepat inovasi.

Pada tahun 2021, sebuah survei dari Deloitte menunjukkan bahwa 77% dari organisasi yang memiliki penyelarasan IS yang baik melaporkan peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional. Ini menunjukkan betapa pentingnya keterkaitan antara teknologi dan strategi bisnis yang jelas dan terstruktur. Artikel ini membahas berbagai pendekatan dan model penyelarasan IS, termasuk model Strategic Alignment Model (SAM) yang dikembangkan oleh Henderson dan Venkatraman. Model ini menguraikan bahwa penyelarasan strategis harus terjadi di tingkat fungsional dan strategis, baik dari perspektif bisnis maupun teknologi.

Melalui klasifikasi yang disajikan oleh Avila dkk., artikel ini memberikan panduan kepada para manajer dan pemimpin TI tentang cara mencapai penyelarasan strategis yang optimal. Dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang tepat, organisasi dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi serta beradaptasi dengan perubahan teknologi dan bisnis yang dinamis.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Oscar Avila, dkk (2009) memberikan wawasan penting tentang berbagai pendekatan penyelarasan sistem informasi (IS) dengan strategi bisnis. Salah satu model yang paling menonjol adalah Strategic Alignment Model (SAM) yang dikembangkan oleh Henderson dan Venkatraman. SAM mengidentifikasi empat domain penting: strategi bisnis, infrastruktur bisnis, strategi TI, dan infrastruktur TI. Keterkaitan antara keempat domain ini menjadi dasar dalam menentukan bagaimana IS dapat mendukung tujuan bisnis. Model ini juga menekankan bahwa penyelarasan tidak boleh hanya dilakukan secara teknis, tetapi juga harus mencakup elemen strategis, yang memastikan bahwa TI berfungsi sebagai pendorong utama dalam pencapaian tujuan organisasi.

Artikel ini juga membahas pendekatan berbasis kompetensi, yang menunjukkan bahwa kompetensi internal dalam mengelola IS memainkan peran penting dalam mencapai penyelarasan strategis. Data dari survei yang dilakukan oleh Gartner pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 62% dari organisasi yang memiliki tim TI dengan kompetensi tinggi dalam manajemen IS berhasil mencapai target bisnis yang lebih ambisius dibandingkan mereka yang tidak memiliki kompetensi serupa. Ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan keterampilan teknis dan manajerial dalam IS untuk menciptakan sinergi yang efektif antara teknologi dan bisnis.

Selain itu, artikel ini membahas pentingnya pendekatan dinamis dalam penyelarasan IS, yang menyesuaikan dengan perubahan lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dunia bisnis saat ini bergerak cepat, dengan perubahan regulasi, teknologi baru, dan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Pendekatan penyelarasan yang fleksibel memungkinkan organisasi untuk merespons perubahan ini dengan lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh, pada tahun 2021, sekitar 68% dari perusahaan yang disurvei oleh McKinsey melaporkan bahwa mereka harus mengubah strategi digital mereka selama pandemi COVID-19. Perubahan mendadak ini memerlukan penyelarasan ulang antara IS dan strategi bisnis untuk tetap kompetitif.

Dengan adanya berbagai pendekatan dan model penyelarasan IS yang telah dibahas dalam artikel ini, organisasi memiliki banyak pilihan untuk menerapkan metode yang paling sesuai dengan konteks bisnis mereka. Pendekatan berbasis model SAM dan kompetensi internal yang kuat dapat memberikan landasan yang kokoh bagi penyelarasan strategis IS dengan bisnis, sementara fleksibilitas dalam merespons perubahan memastikan bahwa organisasi tetap adaptif di tengah ketidakpastian pasar. Pada akhirnya, artikel ini menegaskan pentingnya manajemen IS yang proaktif dan strategis untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam mendukung kesuksesan bisnis.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Oscar Avila, dkk menyoroti betapa pentingnya penyelarasan strategis antara sistem informasi (IS) dan bisnis dalam mencapai efisiensi dan keunggulan kompetitif. Dengan menggunakan model seperti Strategic Alignment Model (SAM) dan pendekatan berbasis kompetensi, organisasi dapat memastikan bahwa investasi TI mereka memberikan nilai maksimal. Di era digital yang serba cepat ini, kemampuan untuk merespons perubahan melalui penyelarasan dinamis antara IS dan strategi bisnis menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi. Fleksibilitas dan kompetensi teknis yang kuat menjadi elemen penting dalam mendukung keberlanjutan jangka panjang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline