Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Susu Sapi Perah Terkait UMKM

Diperbarui: 18 Desember 2023   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

c.mi.com

             Kabupaten Boyolali merupakan Kabupaten dengan populasi ternak sapi dan penghasil daging dan susu terbesar di Jawa Tengah. Namun potensi sumber daya yang melimpah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

             Melihat fenomena tersebut, maka peran pemerintah melalui Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali mempunyai tugas penting dalam memberdayakan UKM susu sapi perah dalam memaksimalkan potensi yang ada untuk kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.

             Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana implementasi pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali, untuk mengetahui faktor-faktor penghambat program pemberdayaan tersebut, dan untuk menganalisis upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali. dalam meningkatkan produktivitas UMKM sapi perah.

             Metode penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan desain penelitian dengan pendekatan deduktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan pemberdayaan yaitu kegiatan penyadaran dan pembentukan perilaku, transformasi pengetahuan dan keterampilan, serta melakukan peningkatan kemampuan intelektual.

             Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan UMKM susu sapi perah di Kabupaten Boyolali telah berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kendala diantaranya kurangnya inovasi pengembangan produk, sifat susu sapi yang mudah rusak, pembuatan pengolahan sulit, dan terbatasnya dana menyebabkan terganggunya pemberdayaan.

             Disarankan untuk melakukan proses pemberdayaan dengan cara: Bimbingan atau pendampingan yang berkesinambungan atau berkesinambungan oleh pemangku kepentingan terkait, penyesuaian waktu pelatihan, pelatihan yang dilaksanakan secara luring dan daring, pembentukan mitra atau asosiasi usaha, kemudahan dan fasilitasi perizinan berusaha, pemanfaatan teknologi informasi. untuk memperluas jaringan pemasaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline