Lihat ke Halaman Asli

Mencintai Apa Adanya

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuh cinta...

Adalah rasa dimana kita merasakan bahagia untuk hidup di dunia ini.

Jatuh cinta...

Perasaan yang hadir dan pergi tanpa kita sadari

Ketika kita jatuh cinta, kita sangat yakin dirinya milik kita. Dirinya tercipta untuk menemani sisa hidup kita. Dirinya telah menjadi goresan kertas putih hidup kita.

Namun sayangnya, rasa jatuh cinta itu tidak pernah bertahan lama. Dia datang dan pergi tanpa kita sadari. Dia bisa meninggalkan Jatuh (baca: putus) atau Cinta.

Ketika kita terus bersamanya. Mulai mengenal siapa jati dirinya. Mulai memperhatikan kebiasaannya. Mulai mengingat senyum dan marahnya.Dan mulai terlihat perbedaan maulai dari kebiasaan yang membuat kita risih, senyum yang membosankan dan marah yang tidak pernah padam. Saat itulah jatuh cinta berubah menjadi JATUH (baca:putus)

Diri kita tidak menerima kekurangannya. Diri kita menginginkannya yang sempurna. Diri kita menginginkannya memahami dan mengerti dari apa yang kita pikirkan dan inginkan. Saat seperti itu, rasa cinta kita hanyalah CINTA SESAT

Beda halnya ketika kita tetap mencintainya setelah mengenal dirinya, latar belakangnya dan juga keluarganya. Mencintai kekurangannya dan menjadikan kekurangannya sebagai bagian hidup kita untuk menjadi dia yang kita cintai, manusia yang sempurna. Saat itulah cinta kita CINTA SEJATI

Tidak ada cinta yang simpel. Cinta itu kompleks dan tidak bisa disamakan satu sama lainnya. Cinta itu sebuah ketulusan, keteguhan dan pengorbanan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline