Lihat ke Halaman Asli

Cintaku Bukan Mimpi

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terkapar dalam kamarku merasakan rasa sakit di dadaku. Udara diluar sedang dingin. Gluduk terdengar begitu keras walau tanpa hujan yang deras. Suasana ini menghanyutkan hatiku pada perasaan yang sedih dan sakit. Terdiam terpaku tanpa tahu harus berbuat apa. Pikiranku hanya bisa menyuruhku untuk bertahan dan bersabar. Semua tidak bisa secepat apa yang aku inginkan. Semua tidak bisa terjadi sesuai harapan. Semua bisa menjadi sebuah mimpi saja atau kenyataan yang indah pada waktunya.

Yang aku hadapi saat ini hal yang sulit, bahkan tersulit selama aku hidup atau lebih tepatnya selama aku mencintai seorang wanita. Bagiku, jatuh cinta itu sangat mudah tapi mencintai itu adalah hal yang tersulit di dunia ini. Karena aku baru pertama kali mencintai wanita.

Ketika aku jatuh cinta, aku tidak ada perasaan ingin memilikinya. Ketika aku jatuh cinta, aku hanya merasakan hal yang menyenangkan. Ketika aku jatuh cinta, aku sangat mudah melupakannya.

Seperti aku bilang, jatuh cinta itu mudah.

Yang aku rasakan kini adalah mencintai. Aku mencintai seorang wanita yang telah membuat aku jatuh cinta sejak aku berkenalan dan bersalaman dengannya. Aku mencintainya tanpa mempedulikan perbedaan diantara kita. Aku mencintainya tanpa ada pertanyaan. Aku mencintainya apa adanya dia.

Ketika Aku mencintai, aku merasakan sakitnya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya walau aku merasakan sakitnya keinginan itu yang belum tentu bisa terwujud.

Aku tahu ini tidak mudah karena masalah perbedaan kita. Aku hanya bisa berkata,

"bertahan dan bersabarlah. Kita sudah melewati begitu banyak hal yang menyenangkan saat kita saling jatuh cinta. Tinggal rasa sakit ini yang harus kita hadapi bersama. Karena kita saling mencintai."

Aku terkapar dalam kamarku merasakan rasa sakit di dadaku karena aku telah membangunkannya dari mimpi indahnya. Aku berkata yang seharusnya tidak aku katakan, tentang perbedaan kita. Aku tidak sengaja melakukannya karena aku tahu hal ini akan sangat menyakitkannya juga aku. Dirinya sakit karena keindahan kita bersama hanya berada dalam mimpi. Bukan di dunia nyata yang seharusnya keindahan itu menjadi bagian yang kekal dalam diri kita sampai ajal menjemput.

Sedangkan rasa sakitku ada karena dia yang ingin aku jadikan pendamping hidupku merasakan sakit. Bagiku kami seperti terkoneksi. Aku bisa merasakan kalau perasaannya dalam keadaan sedih, kesal atau marah. Aku merasakannya walau kita berada dalam jarak yang jauh. Karena entah kenapa, salah satu tubuhku tiba-tiba merasakan sakit. Sakit bukan dikarenakan aku belum makan, atau aku kekurangan oksigen atau memang sebenarnya tubuhku sakit karena perubahan cuaca yang tidak jelas. Sakit yang ada pada diriku adalah sakit karena dia sedang mengalami kesedihan. Dan kini itu semua karena ulahku.

"In my dream, you're my life. But in my life, you always be a DREAM..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline