Lihat ke Halaman Asli

Latifatul muniroh

Konten tak bermanfaat

Luapan Rindu

Diperbarui: 18 November 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Untuk riuh yang tak pernah reda

Layaknya ombak dilautan yg sedang pasang

Dengan tegasnya menghantam2 karang

Menunggu surat untuk berdamai

Wahai kau yang selalu berceloteh tentang alam

Detik ini tak tahan inginku teriak

Agar sang alam mendengar

Rinduku sudah meluap

Takaran yang manusia buat sudah tak mampu menampung

Kini hanya kau dan Tuhanmu yang dapat membendung

Maka kali ini tak inginku melewatkan kesempatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline