Lihat ke Halaman Asli

Simulasi Pembelajaran Berbasis Edutainment dengan Ice Breaking Materi Penyajian Data pada Kelas II SD Muhammadiyah 1 Purworejo

Diperbarui: 1 Juli 2024   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Nur Latifatun Nikmah

Edutainment berasal dari dua kata, yaitu education dan entertainment. Education berarti pendidikan sedangkan entertainment berarti hiburan. Edutainment dapat diartikan pendidikan yang menyenangkan. dalam pembelajaran berbasis edutainment, muatan pendidikan dan hiburan dapat dipadukan secara harmonis sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan. Terdapat beberapa hal yang menjadi landasan munculnya konsep edutainment, yaitu :

  • Perasaan Positif (senang/gembira)
  • Prestasi belajar yang baik akan tercipta ketika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya secara efektif
  • Hasil belajar yang optimal dapat tercapai apabila siswa dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan benar

Edutainment menjadikan pembelajaran  mampu dikemas secara menarik dan menyenangkan yaitu melalui kegiatan, media, ataupun bahan ajar yang digunakan tanpa melupakan tujuan pembelajaran. Pendekatan edutainment perlu diterapkan pada siswa sekolah dasar mengingat sifat dasar alamiah seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar adalah bermain. Pembelajaran berbasis edutainment sangat penting diimplementasikan, karena ketika peserta didik belajar dalam situasi dan kondisi yang menyenangkan (belajar melalui bermain) maka peserta didik dapat belajar dengan sebenar-benarnya. Pembelajaran berbasis edutainment dapat meningkatkan motivasi peserta didik terhadap proses pembelajaran dan praktik belajar akademik.

Dalam kegiatan pembelajaran, minat dan motivasi belajar siswa merupakan suatu hal yang sangat penting sehingga proses pembelajaran nantinya akan terlaksana dengan menyenangkan. Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali siswa terlihat kurang fokus, hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Solusi untuk memunculkan minat belajar siswa yaitu dengan menerapkan ice breaking  baik di awal pembelajaran, di sela-sela, maupun diakhir proses pembelajaran agar siswa kembali fokus  dan mampu menerima pelajaran dengan baik. 

Ada beberapa kegiatan ice breaking  yang dapat diterapkan diantaranya, yel-yel, games, menyanyi, tepuk tangan, humor, serta gerak anggota badan. Ice breaking  mampu mencairkan suasana di kelas agar siswa dapat kembali fokus untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, selain itu juga mampu membina hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta dapat meningkatkan ingatan siswa dalam pembelajaran. Ice breaking juga berfungsi untuk memberikan penyegaran dan pendinginan otak yang terus bekerja saat proses belajar berlangsung. Adanya ice breaking  mampu merubah kondisi kelas dari yang membosankan, mengantuk, dan tegang berubah menjadi rileks, bersemangat, dan menjadikan siswa untuk siap melakukan pembelajaran kembali dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

Sumber Nur Latifatun Nikmah

link video simulasi pembelajaran berbasis edutainment

Simulasi pembelajaran berbasis edutainment ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Purworejo pada siswa kelas II dengan mengambil mata pelajaran Matematika materi Penyajian Data. Dalam pelaksanaan simulasi, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan lagu pembelajaran, media papan piktogram, serta ice breaking agar tercipta suasana belajar yang mengasyikkan dan tidak monoton. Dari ketiga kegiatan pembelajaran tersebut, ice breaking menjadi salah satu kegiatan yang sangat perlu diimplementasikan di kelas, terutama kelas rendah. Ice breaking dapat dilaksanakan berulang kali ketika siswa sudah terlihat bosan atau kurang bersemangat. Ice breaking juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pembelajaran. 

Pada pembelajaran kali ini, ice breaking berisi materi penyajian data dengan tujuan agar siswa dapat dengan mudah memahami serta menghafal materi yang diajarkan. Ice breaking dibuat dalam bentuk permainan, tepuk-tepuk, serta gerakan yang dapat menarik perhatian siswa. Siswa sangat antusias dengan adanya ice breaking tersebut. Kendala yang dihadapi ketika mengimplementasikan ice breaking ini yaitu terdapat siswa dengan berbagai perilaku serta kondisi emosional yang berbeda-beda, kondisi kelas yang kurang kondusif, siswa banyak yang masih suka berlarian, dsb. Hal tersebut menjadikan kami sebagai pendidik perlu untuk memberikan perhatian yang lebih kepada siswa tersebut sehingga siswa mau untuk diajak melakukan ice breaking bersama teman-teman yang lain. Hal menarik yang didapatkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa sangat antusias, siswa aktif mengikuti pembelajaran, dan mudah memahami materi yang diajarkan. 

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan memadukan lagu pembelajaran, media pembelajaran, serta ice breaking sangat efektif digunakan. Dengan adanya hal tersebut, mampu menciptakan suasana kelas yang berbeda dan menyenangkan. Adanya lagu pembelajaran memungkinkan siswa untuk menyerap materi dengan mudah dan menyenangkan. Media pembelajaran memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan secara sederhana melalui praktik langsung secara satu-persatu. pelaksanaan ice breaking mampu membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar. Secara tidak langsung materi dapat tersampaikan dengan baik karena pembelajaran dikemas melalui metode yang menyenangkan. Pada hakikatnya siswa yang masih berada di kelas rendah cenderung suka bermain. Adanya pembelajaran yang dikemas dengan hiburan membuat siswa secara tidak langsung memahami materi pembelajaran dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline