Lihat ke Halaman Asli

Harta Karun Tersembunyi di Balik Lawang Kori

Diperbarui: 2 Januari 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Desa Windusari,tepatnya Kecamatan Windusari,Kabupaten Magelang terdapat sebuah keajaiban alam yang biasa kita sebut dengan Lawang Kori. Lawang Kori merupakan sebuah gua yang lumayan besar yang konon didalamnya terdapat banyak harta karun yang berupa wayang,gamelan,dan alat perabotan. Dulunnya ketika ada orang hajatan/nikahan,pasti meminjam alat perabot dari sana. Tapi karena banyak orang tidak bertanggung jawab,yang ketika meminjam tidak dikembalikan atau meminjam tapi ditukar dengan barang palsu,pintu dari gua tersebut pun ditutup oleh sang penjaganya. Dan barang-barang yang terletak di luar gua pun berubah menjadi batu. Dan sekarang yg bisa membuka pintu Lawang Kori hanyalah juru kuncen nya.

Lawang Kori dan air terjun(curug) mempunyai hubungan. Ternyata jika kita bisa masuk ke goa nya dan jalan terus kedepan ada sampai di dalam batu belakang air terjun nya,jauhnya sekitar 100 meter. Pagar goa Lawang Kori ini terbuat dari batu kelir. Di sana juga terdapat batu yang bercorak wayang. Katannya tempat itu ditunggu oleh Mbah Ireng,Mbah Sidi,Mbah Gerem,dan seekor kera putih. Di bulan-bulan tertentu terdengar suara gamelan dari goa itu,padahal warga setempat tidak ada yang mendengar,tapi yang mendengar malah desa lain yang jauhnya sekitar 7 kilometer dari desa Windusari. Dulu tempat ini juga pernah dijadikan tempat wisata. Tapi berhenti karena

Jadi,disana seolah-olah alam bisa mendengar kita. Karena ketika kita misal membawa sebuah kayu dan mengucapkan "berat" maka kayu itu akan terasa berat,tapi ketika mengucapkan "ringan" maka kayu akan benar-benar ringan. 

Dulu pernah ada kejadian seseorang sedang memotong kayu,kayu tersebut sudah putus tapi tidak ambruk,katanya itu karena tidak direstui dengan penjaga disana. Tapi ketika masuk waktu dzuhur dan terdengar suara adzan,maka kayu tersebut langsung roboh. 

Selain harus menjaga ucapan(lisan),kita disana juga harus menjaga tingkah laku. Karena pernah ada kejadian seorang Wanita yang datang kesana dengan membawa sebuah sesajen,tak lama kemudian Wanita itu menghilang entah kemana. Dan belum ditemukan sampai sekarang. Dulu sebelum pintu dari goa Lawang kori tertutup,setiap ada orang yang numpang istirahat disana pasti ditawari makan oleh penjaganya(misal dirumah kita Cuma makan sayur tahu,maka disana juga makan sayur tahu). Ada pepatah yang mengatakan "Jangan berani-berani kalua takut,dan jangan takut-takut kalua berani"

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline