Jatuhnya Francesco Bagnaia di tikungan ke-15 lap 23 pada Grand Prix Emilia Romagna membuat Fabio Quartararo mencatatkan dirinya sebagai pembalap Prancis pertama yang berhasil memenangkan kejuaraan dunia MotoGP.
Hal tersebut juga mengakibatkan selisih perolehan poin kategori constructor antara Ducati dan Yamaha mengecil dengan Ducati memimpin 12 poin atas Yamaha.
Untuk kategori tim, Monster Energy Yamaha MotoGP berhasil memimpin kembali puncak klasemen dengan selisih 13 poin atas Ducati Lenovo Team.
Namun, perolehan poin pada kedua kategori tersebut masih bisa berubah, mengingat masih tersisa dua balapan lagi, yakni di Portimo dan Valencia.
Pertanyaannya, mampukah Yamaha kembali mengulang sejarah tahun 2015 dengan memenangkan tiga gelar juara tahun ini? Bila melihat capaian dari Yamaha dan Ducati di Sirkuit Algarve sebelumnya, keduanya dapat dikatakan memiliki kekuatan yang imbang.
Pada awal tahun 2021, Yamaha berhasil menang di Sirkuit Algarve lewat Fabio Quartararo dan berhasil mendapatkan posisi ketiga pada tahun 2020 lewat Franco Morbidelli.
Di sisi lain, Ducati juga berhasil menempatkan dua pembalapnya, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, di posisi kedua, yakni pada tahun 2020 dan 2021. Lalu, bagaimana dengan statistik kekuatan Yamaha dan Ducati di Sirkuit Valencia?
Baik Yamaha maupun Ducati sama-sama 4x naik podium dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Perbedaannya terletak pada banyaknya perolehan juara dari kedua constructor tersebut. Yamaha berhasil menjuarai Grand Prix Valencia sebanyak 2x, yakni pada tahun 2020 dan 2016, sedangkan Ducati hanya berhasil menjadi juara satu kali pada tahun 2018.
Lantas, apakah dengan menganalisis data statistik kemenangan sebelumnya kita dapat langsung menyimpulkan bahwa Yamaha berpeluang besar mendapatkan tiga gelar juara tahun ini?