Hari Ulang Tahun Jose
-Fragmen si kembar
Di tahun kesembilan Calvin dan Adica mengasuh Silvi, seorang teman lama bertamu ke rumah mereka. Kejadiannya di sore hari. Saat itu, si kembar baru saja tiba di rumah usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Momen langka dimana Calvin turun kembali ke kantor demi RUPS, mengingat jabatannya sebafgai komisaris utama. Para karyawan senang dan rindu, Adica parno.
"Kakak...Kakak baik-baik saja?" tanya sang adik merangkap direktur utama, kekhawatiran tercermin di mata sipitnya.
Calvin tersenyum simpul. Jarang sekali Adica memanggilnya Kakak. Adica merasa tak perlu menyapa Calvin dengan sebutan itu, mengingat jarak lahir mereka hanya 20 menit.
"Tumben kamu panggil aku Kakak. Ada maunya ya?" Calvin setengah menggoda. Alih-alih kesal, raut wajah Adica tetap serius.
"Aku sungguhan khawatir."
Sejumput tanya mengambang tanpa jawaban. Calvin menghempaskan tubuh di sofa, enggan melepas jas Dolce and Gabbananya. Baru saja Adica menyusul duduk di sampingnya, bel pintu berdering. Mereka saling lirik. Rasanya terlalu lelah untuk bangkit lagi dan berjalan ke ruang depan. Betapa kagetnya mereka ketika mendengar teriakan nyaring Silvi.
"Papaaaa, Ayaaaaah, ada tamu! Orangnya ganteng kayak Ayah!"
Serempak keduanya bangkit. Tergesa berjalan ke ruang tamu. Calvin memeluk Silvi dengan lembut. Wajah tampan Adica bersaput rona cemburu.