Opus 4
Komitmen 95%
-Fragmen si kembar
Hujan berdenting lembut. Suaranya teredam tembok dan kaca rumah. Angin berkesiur tajam, dingin dan menusuk. Cuaca belakangan ini membuat orang gampang sakit.
Dinginnya udara di luar sana terkalahkan oleh kehangatan di antara Calvin, Adica, dan Silvi. Ketiga anggota keluarga itu duduk berdekatan. Sofa merah kecoklatan di ruang santai bergembira memuati mereka.
Silvi duduk di atengah-tengah Ayah dan Papanya. MacBook terbuka di pangkuan. Ia baru saja mengirim e-mail untuk Frater Gabriel. Ini sudah kali kelima ia mengirim surat elektronik. Surat pertamanya saja belum dibalas.
"Chatting sama siapa?" selidik Adica.
"Bukan...bukan sama siapa-siapa." Silvi berbohong seraya menutup laptopnya.
Adica mendengus tak percaya. Ia kembali menunduk, menekuri laporan yang dikirimkan auditor.
Ujung bibir Calvin terangkat membentuk senyuman tipis. Ia sempat melirik sekilas sebelum layar laptop mengecil. Terbaca olehnya nama Gabriel. Dengan bijak, Calvin tidak membocorkan informasi colongan ini pada kembarannya.