Gimana? Cantik kan Young Lady? Kata my mom, Young Lady kayak Princess.
Foto itu diambil dua hari yang lalu. Sebelum berangkat untuk momen keluarga di hari terakhir rangkaian hari raya. Inilah Young Lady cantik, dengan dress putih yang masih baru. Young Lady sukaaa banget warna putih. White is pretty. Putih itu menawan.
Sayangnya, Young Lady cantik berfoto sendiri. Tak ada malaikat tampan bermata sipit berdiri mendampingi. Young Lady sih pengen dia memakai jasnya sambil berdiri di sini.
Back to focus. You know? Foto ini sama sekali nggak diedit. Iya, benar.
Sejak dulu hingga sekarang, Young Lady tidak pernah memakai aplikasi apa pun untuk mengedit foto. Young Lady juga jarang mengunggah foto di platform medsos. Hanya sekali-sekali kalau ingin saja. Itu pun tak ada maksud mencari like/followers sebanyak mungkin. Hanya sekedar kesenangan dan aktualisasi diri.
Anyway, apa sih alasan orang mengedit fotonya di medsos? Ada tiga alasan. Seperti dilansir BBC. Mau tahu apa saja alasannya?
First, menaikkan rasa percaya diri. Ok fine. Berarti, orang-orang yang suka edit foto selfienya di medsos punya krisis kepercayaan diri. Maybe...sangat besar kemungkinan itu.
Krisis kepercayaan diri membuat mereka tergerak mengandalkan aplikasi untuk mengedit foto. Pikir mereka, standar kecantikan/ketampanan diukur berdasarkan standar aplikasi. Sebuah mindset yang stupid kata Young Lady.
Second, ketakutan dianggap jelek. Alasan kedua masih berhubungan dengan poin pertama. Ada rasa takut di hati para editor foto amatir di jagat medsos bila penampilan mereka jelek. So, mereka menghalalkan aplikasi untuk memodifikasi wajah mereka semulus dan se-charming mungkin. Hellooooo, memangnya aplikasi pencipta wajah kita? Tentu saja tidak, baby.
Third, ingin mendapat banyak like. Nah, ini menggelikan. Ngapain sih terobsesi sama like? Biasa aja kan bisa. Nggak perlu targetlah harus dapat like berapa.