Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Hindari Berutang Pekerjaan Saat "Resign"

Diperbarui: 19 Maret 2019   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Waktu berlalu sejak batalnya project sandiwara radio itu. Kesan buruk masih tertinggal di dalam hati. Project batal, sakitnya membekas.

Seiring berjalannya waktu, Young Lady cantik satu hal. Ternyata project itu batal bukan hanya karena politik kantor. Tetapi juga karena pemimpin dari project itu resign dari kantor. Ia pindah ke tempat lain dengan jabatan lebih tinggi.

Bagaimana Young Lady bisa tahu? Pimpinan itu sendirilah yang menghubungi Young Lady. Sudah berutang project, membatalkannya, masih enak-enaknya meminta Young Lady menulis naskah untuknya. Enak sekali memperalat Young Lady. Tapi tetap Young Lady buatkan, meski setengah hati...mirip lagunya Tompi.

Bagi Young Lady, kecewa itu susah diobati. Kalau sudah kecewa, sulit sekali untuk diyakinkan kembali. Kecuali bila yang melakukannya orang-orang yang dicintai.

Peristiwa ini membuat Young Lady menarik satu pelajaran berharga. Jangan berhutang pekerjaan saat resign. Meninggalkan kantor adalah pilihan. Namun, jangan sampai pilihan kita merugikan orang lain.

Jadilah seseorang yang profesional. Sebelum, saat, dan setelah menjalani pekerjaan di instansi tertentu. Salah satu tanda profesionalitas adalah tidak berhutang pekerjaan ketika hengkang dari kantor.

Berutang pekerjaan saat resign sama saja lari dari tanggung jawab. Sekecil apa pun, tetap saja utang pekerjaan adalah tanggung jawab. Amanah yang harus dipenuhi. Amanah yang dipertanyakan manusia dan Tuhan. Mungkin manusia seperti Young Lady tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa. Young Lady hanya bisa sedih, curhat, dan berdoa sesuai keinginan hati.

Tapi, masa hitung-hitungan dengan Tuhan itu pasti. Cepat atau lambat akan terjadi. Ketika itulah Tuhan membayar apa yang telah dilakukan.

Sebelum resign, pastikan tak ada lagi utang pekerjaan. Make sure semua tanggungan kita di kantor telah selesai. Tinggalkan kantor dengan kesan baik. Kita masuk baik-baik, kita pun harus keluar baik-baik.

Sangat penting untuk menghindari utang pekerjaan saat resign. Mengapa?

1. Meninggalkan kesan baik

Seperti telah disinggung sebelumnya, kita bergabung di kantor dengan cara baik. Keluar pun harus baik pula. Jangan sampai kita berpisah dengan meninggalkan utang. Ok fine, bolehlah kita tak peduli dengan mulut-mulut kejam para toksik worker. Tapi, apa penilaian Tuhan kalau kita pergi dengan kesan buruk?

2. Tidak mengecewakan orang lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline