Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

"Body Shaming" dan Membela yang Lemah

Diperbarui: 13 Januari 2019   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Ayah ideal itu dibully staf-stafnya di kantor. Persoalannya sederhana tetapi sensitif: rambut yang hilang. Sejak ia tidak tampan lagi karena penyakit, ayah ideal itu banyak mengalami verbal bullying. Penyakit dan kondisi tubuh tak bisa disalahkan.

Kasus di atas mengiris hati Young Lady. Rasanya tak rela, persis lagunya Calvin Jeremy. Tak rela melihat orang baik diperlakukan tidak baik.

Nah, sebenarnya body shaming itu apa sih? Body shaming itu mengomentari kekurangan fisik orang lain. Ada yang melakukannya secara sengaja, ada pula yang tidak. Misalnya saat berbasa-basi, melontarkan joke, atau sekedar ice breaking. Tetap saja body shaming konteksnya tidak tepat.

Body shaming itu kejam. Tak ada orang yang mau jadi korban body shaming. Semakin kejam lagi bila body shaming dilakukan pada orang yang lemah.

Young Lady cantik pernah membela seorang ayah ideal karena ia di-body shaming saat sedang lemah. Sungguh, Young Lady tak suka. Apa motif orang-orang yang melakukan body shaming itu, tak ada yang tahu.

Di sebuah kantor, tiga kali Young Lady berdiri membela sosok inspiratif berhati lembut itu. First, saat si ayah ideal di-body shamingkan karena bagian tubuhnya yang hilang. Second, saat si ayah ideal dibully karena lovelifenya. Ketiga, karena si ayah ideal diragukan kemampuannya sebagai pemeran utama di sebuah project adaptasi novel. Young Lady cantik, sebagai penulis dan pemilik cerita, menggunakan power Young Lady untuk memperjuangkan rezeki si ayah ideal sebagai peran utama. Tak mudah meyakinkan semua orang yang ragu kalau ia pasti bisa, meski terbatas. Ketika Young Lady cantik stand up for someone, di situlah ada risiko. Memang begitulah konsekuensinya. Bila kita berdiri untuk seseorang/sesuatu, kita harus menghadapi risiko.

Takutkah Young Lady? Tidak. Toh Young Lady tidak bergantung pada kantor itu. Young Lady cukup kaya tanpa mengharapkan uang dari sana. Dan...di sana, ada sosok inspiratif yang ingin Young Lady bela dari apa pun yang menyakitinya.

Ok, balik lagi ke body shaming. Apa pun alasannya, jangan pernah melakukan body shaming. Jangan lakukan body shaming hanya untuk menutupi kelemahan diri sendiri.

Tubuh itu milik Tuhan. Body shaming sama saja menghina ciptaan Tuhan. Jika salah satu atau beberapa anggota tubuh kehilangan fungsi, bukan hak kita untuk menghinanya.

Well, belalah orang-orang yang lemah. Utamakan, muliakan, dan perjuangkan orang yang memiliki keterbatasan. Memang hal seperti ini diperlukan self wiling. Tapi...cobalah.

Berdirilah untuk orang lain. Bela mereka. Lindungi orang yang lemah dari kejahatan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline