Sesosok mayat ditemukan di halaman belakang Refrain Radio. Penemuan menggemparkan. Baru kali pertama kantor mereka kedapatan mayat.
Bukan, bukan mayat biasa. Melainkan mayat salah satu cleaning service. Segera saja seluruh karyawan Refrain datang ke kantor. Mengabaikan fakta bila hari ini Hari Minggu.
Tak ada sesuatu terjadi karena kebetulan. Bukan kebetulan ketika pagi itu Arlita melintas di depan studio. Ia sedang dalam perjalanan ke rumah teman lamanya. Arlita menyetir sendirian. Tanpa Abi Assegaf, tanpa kedua anaknya.
Melihat keramaian tak biasa di halaman, Arlita segera memarkir sedannya. Ia turun dari mobil. Berlari menerobos kerumunan staf.
"Ada apa ini? Ada apa?" tanyanya.
"Arlita, ada mayat."
"Mayat siapa...Astaghfirullah al-azhim."
Tubuh Arlita lemas. Wajahnya pias. Tulang-tulangnya seolah ikut terlepas.
Tepat di depan mata, teronggok mayat cleaning service itu. Pekerja yang telah setia untuk suaminya selama bertahun-tahun ini. Arlita menutup wajah dengan tangan gemetar. Setelah menguasai diri, ia bertanya.
"Apa Assegaf sudah tahu?"
"Belum. Kami tidak tahu bagaimana memberi tahunya."