Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Langit Seputih Mutiara] Pedih di Balik Pohon Natal

Diperbarui: 16 Desember 2018   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Andreas Wiharja meneleponnya. Bukan menawarkan kerjasama, bukan pula menuntut ganti rugi. Ia hanya melayangkan permintaan maaf.

"Maafkan anakku ya. Gara-gara Ray, Adica dan Syifa bertengkar." ucapnya tak enak hati.

"Tidak apa-apa. Sekarang mereka sudah berbaikan." Abi Assegaf berkata menenangkan.

"Ya, tapi tetap saja aku merasa bersalah."

Sesaat dua pengusaha sukses itu berbincang. Sampai akhirnya, undangan manis ditawarkan. Siaran eksklusif program Dialog Olahraga di hotel milik Andreas Wiharja. Tawaran semanis chocolate cake itu, mana mungkin ditolak?

Adica tersenyum sentimen dari balik partisi. Seharusnya Ray Wiharja berani minta maaf secara gentle. Bukannya sang ayah yang memintakan maaf. Mungkinkah Ray tipe anak Papi?

Syifa datang mengagetkannya. Bertanya mengapa ekspresinya horor begitu. Adica mengelak, pelan menarik lengan Syifa ke garasi. Mereka sudah tak punya waktu lagi.

Arlita, yang mendengar suaminya mendapat undangan eksklusif dari Andreas Wiharja, ngotot minta ikut. Hobi lamanya hunting cake di hotel berbintang bangkit lagi. Luluh juga Abi Assegaf dibujuk istrinya. Alhasil, keempat anggota keluarga Assegaf meluncur ke Padma Wiharja Hotel.

**    


Lebih baik bangun cinta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline