Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Langit Seputih Mutiara] Es Krim, Wanita Perusak dan Hidup Indah

Diperbarui: 1 Desember 2018   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : Pixabay.com

"Abi...!"

Teriakan tertahan Syifa menjadi penyelamat. Anak kandung adalah segalanya. Syifa butuh sang ayah. Segera saja Abi Assegaf memutus paksa telepon Kamila, lalu ia bergegas ke kamar putrinya.

"Abi...Abi!" Syifa masih memanggil-manggil Abi Assegaf dalam tidurnya.

"Syifa, Syifa Sayang. Ini Abi, Nak."

Perlahan, Abi Assegaf menepuk-nepuk pipi Syifa. Satu tangan yang lain membelai lembut lengan sang putri. Akhirnya gadis cantik itu membuka mata.

"Syifa kenapa?" tanya Abi Assegaf. Ia membungkuk, mendekatkan wajah tampannya ke wajah Syifa.

Bukannya menjawab, gadis itu mendekap Abi Assegaf erat-erat. Dia menangis.

"Mimpi buruk..." isaknya.

"Mimpi apa, Sayang?"

"Aku mimpi Abi dibawa pergi Om Deddy."

Mendengar itu, Abi Assegaf terenyak. Benarkah mimpi sebuah pertanda? Mungkinkah...?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline