-Assyifa Assegaf-
Range Rover hitam itu menepi di hadapanku. Sesosok pria muda tampan orientalis turun dari mobil. Dengan gallant, ia meraih lenganku.
"Ya ampun...Sayang, kamu nyetir sendiri? Kenapa nggak sama supir aja?" ujarku setengah memprotes.
Pria tampan itu tersenyum. Berbisik menenangkan. Katanya, ia baik-baik saja. Memangnya tidak boleh ya, penderita Granulomatosis Wegener membawa mobil sendirian? Sesaat berdebat dalam bisikan-bisikan lembut, hujan mengalihkan perhatian kami. Terburu dia menuntunku ke dalam mobil.
Beruntungnya jadi diriku. Aku, Asyifa Assegaf, putri tunggal Zaki Assegaf. Calon pewaris Assegaf Group. Aku dikelilingi dua pria tampan yang istimewa. Mereka selalu ada untukku. Abi Assegaf mencintaiku sepenuh jiwa. Adica memberikan waktu, perhatian, cinta, dan hartanya buatku.
Sebagai putri pengusaha, aku tak pernah lupa berbagi. Menyantuni dua panti asuhan sudah jadi agenda filantropiku tiap bulan. Memberangkatkan enam pelayan di rumahku umrah ke tanah suci jadi agenda beramalku setiap tahunnya. Demi Allah, hidupku terasa sempurna. Apa lagi yang harus dikeluhkan dari hidupku?
**
-Silvi Gabriella Tendean
Bila kau hanya main-main saja
Sudah, kaubuang waktu percuma