Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Tulang Rusuk Malaikat] Kuatkanlah Hati Cinta

Diperbarui: 18 Oktober 2018   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Para suster membicarakannya. Dokter-dokter bergumam kagum. Bukan gosip, bukan hoax. Kisah nyata pasien rumah sakit yang begitu tegar dikelilingi mayat-mayat dalam satu malam pun menyebar. Menuai ketertarikan seisi rumah sakit.

Berita yang bukan hoax itu melayang juga ke kamar VIP. Kisah ketegaran pasien tampan orientalis sukses mengalahkan pamor hoax penganiayaan yang dicetuskan ratu hoax nasional di rumah sakit itu. Pamor si nenek sihir berwajah penyok yang mengaku-ngaku korban penganiayaan terkalahkan pesona pasien baru dan tampan.

"Aku seperti mengenali pasien tampan yang mereka maksud..." ucap Calvin perlahan.

Revan menepuk dahinya. "Jangan-jangan cowok orientalis yang bikin Syifa galau dahsyat."

Nyaris saja Silvi tersedak minumannya. Ia teringat sepotong nama.

"Adica..." desahnya.

"Aku harus beri tahu Syifa."

Cepat diraihnya iPhone. Jemari lentiknya naik-turun mencari kontak Whatsapp. Calvin menatapnya ragu. Seakan mengisyaratkan Silvi untuk tidak terburu-buru.

"Sure..." kata Silvi mantap.

"Itu pasti Adica. Kau tahu? Syifa dan Abi Assegaf hampir hopeless mencarinya."

Tak bisa dicegah, Silvi nekat mengabari Syifa. Calvin dan Revan bertukar pandang. Ingin rasanya memastikan, tapi Calvin belum dibolehkan turun dari tempat tidur sejak kemarin. Terkadang sulit juga memberikan bentuk kepedulian di saat sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline