Sempat Young Lady mengangkat alis. Bagaimana tidak, Young Lady disangka orang Aceh Jaya, komunitas mata biru Lamno. Tak sampai di situ saja. Kali berikutnya, Young Lady disangka orang Manado Borgo.
Sabar...sabarlah, ups seperti lagunya Afgan. Young Lady bersabar dalam hati. Mau membuka identitas dan menjelaskan pun enggan. Memangnya mereka siapa? Toh mereka tidak dekat dengan Young Lady cantik.
Lama Young Lady merenung. Mata biru menjadi produk langka di Indonesia. Kalau boleh sedikit narsis, mata biru adalah kecantikan langka. Kata malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan", Young Lady beruntung karena dianggap masuk komunitas eksklusif yang tak bisa dibeli dengan uang.
Benarkah? Rasanya tidak seistimewa itu.
Penelitian terbaru menunjukkan, orang-orang bermata biru memiliki satu leluhur yang sama. Mulanya, manusia bermata biru lahir 6,000 tahun lalu. Darinya terjadilah mutasi genetik yang menghasilkan 200 juta pasang mata biru.Wow, banyak sekali ya.
Tapi, untuk ukuran total penduduk dunia, jumlahnya sangat kecil. Jumlah mata biru lebih sedikit dibandingkan mata coklat atau mata hitam.
Di Inggris, populasi orang bermata biru mencapai 45%. Tapi di Indonesia? Hmmm entahlah berapa persentasenya.
Tak heran bila mata biru dianggap lebih atraktif, menawan, dan memikat. Iris biru adalah warna terkuat dan terindah dalam pelangi.
Pria dan wanita bermata biru terkenal lebih memesona. Tiap kali seorang pria mendekati wanita bermata biru, perasaannya akan langsung tertebak. Terlihat dari membesar-tidaknya pupil mata yang mencerminkan perasaan si wanita. Apakah si wanita bermata biru tertarik atau tidak, akan terlihat.
Mata biru, sebentuk kecantikan dan ketampanan langka. Honestly, Young Lady cantik suka sekali menghadirkan tokoh pria dan wanita bermata biru dalam fiksi-fiksi cantik. Mereka tak lain Revan dan Silvi.
Dua Manado Borgo yang dilukiskan bermata biru. Biasanya, Revan menjadi sahabat Calvin Wan. Sedangkan Silvi menjadi istri Calvin. Young Lady nyaman, nyaman sekali dengan tokoh-tokoh bermata biru.