Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Yang Kutahu Cinta itu Indah

Diperbarui: 17 September 2018   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tubuh Silvi serasa membeku. Air matanya jatuh ke lantai marmer. Ia terduduk, memeluk lutut.

Pundaknya berguncang menahan isak. Telah zalimkah ia? Ataukah justru Calvin yang menzhaliminya? Entahlah, semuanya terasa kabur dan menakutkan.

Sungguh, Silvi tak percaya. Foto-foto yang tersimpan di iPadnya bukanlah rekayasa. Kiriman Revan tadi pagi lewat aplikasi chatting. Revan mendapatkannya dari seseorang yang mengaku jurnalis media daring. Hatinya menolak percaya. Namun, inilah realita.

Calvin, malaikat tampan bermata sipitnya, telah mendua. Tega sekali ia menduakan cinta Silvi. Terkhianati? Itulah yang Silvi rasakan. Terluka? Sangat dalam.

Mengapa segalanya serumit ini? Dengan mudah, Silvi mendapat informasi siapa Calisa Karima. Wanita yang telah membuat malaikat tampannya berpaling. Silvi bahkan pernah mendatangi cake shopnya. Hatinya hancur, hancur dengan kabar perselingkuhan Calvin.

Allah memberi petunjuk melalui mata hati. Feeling Silvi mengatakan, ikatan emosionalnya dengan Calvin kian merenggang. Nyatanya, Calvin tengah membangun hubungan emosional baru.

Benar kata psikolog dan konseling pernikahan. Seseorang tak bisa membangun hubungan emosional yang kuat dengan dua orang sekaligus. Salah satu ikatan pasti akan mengendur.

Tidak, ini tak bisa dibiarkan. Pelan-pelan, Silvi bangkit. Terhuyung melangkah ke kamarnya. Memilih-milih dress di built-in-clothes. Tak boleh ada dress hitam dan make up pucat lagi. Pilihannya jatuh pada dress selutut berwarna magenta. Dikenakannya dress mahal pemberian Calvin itu.

Sejurus kemudian, Silvi ke kamar mandi pribadinya. Bercermin, mengusap bekas air mata. Disapukannya bedak ke wajah. Sedikit pemerah pipi ia sentuhkan untuk mengurangi rona pucat. Lipstick lamanya ia hapus, ia ganti dengan warna yang lebih cerah.

Mengabaikan eye liner di kotak make upnya, Silvi membanting tutup kotak itu. Calvin selalu lupa kalau istrinya tak pernah mau memakai make up mata. Bagi Silvi, mata biru jauh lebih indah.

Selesai bermake up, Silvi keluar kamar. Tak lupa mematikan AC dan menutup pintu. Keenam asisten rumah tangga dan ketiga supir melayangkan tatapan heran. Setelah lewat setahun, ini hari pertama Nyonya rumah tampil lebih cerah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline