Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Aku Takut Ied Mubarak: Sebuah Pilihan untuk Menutup Hati

Diperbarui: 4 Juni 2018   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Calvin seorang blogger dan eksekutif muda. Sebagai eksekutif, ia memiliki network yang luas dan dekat dengan banyak wanita. Bukannya menjalin relasi dengan wanita yang selevel dengannya, Calvin malah dekat dengan seorang gadis kesepian yang tak sengaja ditemuinya di sebuah taman.

Gadis itu sering menyakiti Calvin. Walaupun ia sudah tahu bahwa Calvin menyimpan beban hidup yang begitu berat, ia tetap saja menyakiti pria tampan itu. Meski demikian, Calvin tak pernah meninggalkannya. Ia selalu ada, walau sering sekali dilukai.

Pernah satu kali Calvin menanyai si gadis. Ternyata alasan si gadis menyakitinya sangat aneh: ingin menutup hati. Satu-satunya cara untuk menutup hati dari cinta adalah menyakiti pria yang dekat dengannya. Setelah mendengar penjelaasan itu, Calvin tetap dekat dan mencintai gadis itu setulus hati.

Contoh kasus yang aneh ya. Tapi, Young Lady juga mengalaminya.

Menyedihkan bila mengingat Ramadan berlari begitu cepat. Setengahnya sudah terlewati. Tinggal sesaat lagi, lalu tibalah Ied Mubarak. Hampir semua orang senang menyambut Ied Mubarak. Datangnya Ied Mubarak berarti libur panjang, makanan lezat, uang tunjangan hari raya melimpah, dan berkumpul dengan keluarga.

Orang-orang bergembira menyambut hari kemenangan. Tapi tidak bagi Young Lady. Ingin rasanya waktu dihentikan saja, atau minimal diperlambat ratusan kali lipat agar Ied Mubaraknya nanti saja. Bahkan tak usah sama sekali.

Honestly, Young Lady cantik takut dengan Ied Mubarak. Mengapa bisa begitu? Takut karena suatu alasan. Hmmm kalian boleh menertawakan ketakutan ini bila kalian merasa lucu.

Young Lady takut kejadian Ied Mubarak tahun lalu terulang kembali. Kejadian yang belum bisa terlupakan hingga kini. Sepotong momen yang masih meninggalkan luka, seperti salah satu judul lagunya Alika.

Masih terhujam dalam ingatan. Tahun lalu, Young Lady menghabiskan hari pertama Ied Mubarak di sebuah rumah ibadah agama lain dan diusir oleh seorang calon rohaniwannya. Young Lady sangat menghindari tempat itu. Kalau bisa, selama sisa hidup tak usah lewat atau ke sana lagi.

Sebuah kenangan yang masih membekas sampai sekarang. Sebentar lagi Ied Mubarak. Ketakutan itu naik lagi ke permukaan.

Gegara kejadian itu, Young Lady memutuskan untuk menutup hati. Kehilangan kepercayaan pada banyak hal. Tak lagi mengharapkan cinta kasih manusia. Cukup cintanya Allah saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline