Ada cinta yang sejati
Ada sayang yang abadi
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap
Kau milikku
**
"Camera rolling...action."
Calvin mengikuti proses pemotretan dengan hati sedih. Pikirannya bercabang. Raganya ada di studio, jiwanya bergerak di rumah lain. Rumah besar sesunyi mausoleum yang ditinggalkannya.
Mata para kru mengikuti. Seperti pendar ribuan kunang-kunang di tengah keremangan. Mengikuti langkah sang peragawan, blogger, dan pengusaha tampan berjas hitam itu.
Berjalan perlahan menuju piano, Calvin duduk di depannya. Menggerakkan jemari tangannya di atas tuts piano. Bermain piano, lalu bernyanyi dengan suara bassnya yang empuk dan merdu.
"Ada cinta yang sejati..."