Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Awan Mendung Menyelimuti Hatinya

Diperbarui: 9 Februari 2018   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dokter setengah baya berwajah baik itu berlari menuju mobil. Pesan dari suster yang diterimanya beberapa menit lalu mengusik perasaan.

"Dokter Rustian, Calvin sakit lagi. Ia sudah dibawa ke paviliunnya. Pasien Anda yang luar biasa itu butuh Anda."

Dalam sekejap, sedan hitam itu melaju pergi. Bukan sekadar pasien istimewa. Calvin Wan, pasien istimewa berhati tegar yang dicintai putri semata wayangnya. Ia telah berjanji pada putrinya untuk berusaha semaksimal mungkin mengobati Calvin.

**     

"Kamu pasti kuat. Saya tahu, ada kekuatan luar biasa di dalam hatimu."

Calvin menatap sendu langit-langit putih. Lagi-lagi hanya warna itu yang ditangkapnya. Sakit di perut bagian bawahnya masih terasa. Seperti ada ribuan jarum menusuk-nusuk tanpa henti.

"Kamu kesakitan? Istighfar dan zikir, Nak. Minta kekuatan pada Allah." kata Dokter Rustian lembut.

Tanpa perlu jawaban, gurat kesakitan di wajah tampannya sudah menjadi penegasan. Begitu pula sorot kesakitan di mata beningnya. Blogger, peragawan, dan pengusaha super tampan itu sedang jatuh, jatuh dalam rasa sakit.

"Saya tahu kamu pasti kesakitan. Tapi saya percaya, kamu kuat menghadapinya."

Bibir Calvin mengatup rapat, disusul tarikan nafas pendek dan cepat. Wajahnya bertambah pias. Paham akan situasinya, Dokter Rustian meraih baskom, bangkit, dan mendekatkannya.

"Muntahkan, Nak..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline