Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Jangan Harapkan Dia Kembali

Diperbarui: 16 Agustus 2017   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nilai-nilai kebaikan selalu diajarkan Tuan Calvin pada Clara. Gadis kecil nan cantik itu menyerap semua nilai kebaikan yang diajarkan Ayahnya. Belajar nilai kebaikan membuat Clara makin mengagumi, mencintai, dan menyayangi Tuan Calvin.

"Ayah, sekarang Hari Jumat kan?" tanya Clara dengan halus. Manik matanya mengerling Tuan Calvin penuh arti.

"Iya Sayang, Ayah ingat. Hari ini kita ke cafe." kata Tuan Calvin, mengerti maksud putri semata wayangnya.

"Lho, kenapa ke cafe? Jumat kan waktunya berbagi, Ayah." Clara rupanya belum paham.

"Kita undang orang-orang tidak mampu untuk makan di cafe, Sayang." Tuan Calvin menjelaskan dengan sabar. Menuai senyum cerah di wajah Clara.

"Oh iya...Clara paham. Ayah pintar. Idenya bagus. Ayo kita ke cafe, Ayah."

"Sebentar lagi, Sayang. Kita tunggu Bunda selesai menulis artikelnya. Sandwichnya Clara juga belum habis."

Setelah berkata begitu, Tuan Calvin menyuapi Clara. Clara menerima suapan sandwich dari Ayahnya dengan senang hati.

Sementara itu, Nyonya Calisa sembunyi-sembunyi mengangkat wajah dari layar laptopnya. Menatapi Clara dan Tuan Calvin. Hot daddy, pikirnya terkesan.

"My Dear Calvin...kamu ayah terbaik." bisiknya.

Tanpa disadari keduanya, Nyonya Calisa memotret momen kebersamaan Tuan Calvin dan Clara. Lalu mengunggahnya ke Instagram. Menuliskan beberapa kalimat sebagai caption di foto itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline