Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Cinta Itu Telah Retak

Diperbarui: 6 Agustus 2017   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih segar dalam ingatannya ucapan sang istri cantik sore tadi. Istri cantiknya itu menolak kembali dengan cinta pertamanya. Bahkan ia berjanji takkan menikah lagi bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan dengan pria pendamping hidupnya.

Jujur, hatinya sangat tersentuh. Sebesar itukah cinta istrinya untuknya? Pantaskah ia menerima cinta setulus itu?

Dia hanyalah pria mandul yang tak punya harapan. Jangankan meneruskan keturunan, menjaga dirinya tetap sehat saja sangat susah. Ia merasa dirinya tak berguna. Tak sehebat pria-pria lainnya di luar sana.

"Hei...kenapa lagi? Ada yang sakit? Ada yang mengganggu pikiranmu? Ceritakan padaku, Sayang."

Panjang umur. Baru saja terlintas di pikiran, sang istri tetiba datang ke balkon. Meletakkan dua cangkir berisi teh, lalu duduk di sisinya.

"Calisa?"

"Ya?"

"Jika aku meninggal nanti, kamu boleh menikah lagi."

Mata wanita cantik 32 tahun itu melebar. Sorot ketakutan terpancar di sana.

"Calvin, please...jangan bahas itu."

Bukannya menjawab, pria berwajah oriental itu malah mengulurkan selembar kertas. Surat wasiat yang telah lama disiapkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline