Ngabuburit menunggu buka puasa identik dengan ngobrol asyik, gossip berjamaah, belanja, selfie, dan hunting kuliner. Tetapi bagaimana jika ngabuburit diisi dengan belajar bersama? Bisa dong. Look like ngabuburit versi aku dan teman-teman Kompasianer Jogja di bulan Ramadan tahun ini.
Kami memanfaatkan moment sebelum buka puasa dengan #Ngabubutalk "Optimasi Instagram" oleh Kak Monyoku, admin akun instagram @fyijogja . Berdasarkan KBBI, optimasi merupakan upaya atau cara untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Aplikasi instagram penting bagi kalangan blogger sebagai media publikasi foto dan sharing tulisan. Tak heran jika penggunaannya harus dimaksimalkan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Beruntung aku mendapatlan tips-tips andalan untuk memaksimalkan potensi penggunaan instagram. Mulai dari masalah followers and following, like and comment, hingga analitiknya yang pasti berguna bagi kelangsungan hidup seorang narablog.
Buka bersama kali ini bertempat di salah satu tenant Sleman City Hall (SCH) yang berada di Jalan Magelang (timur lapangan Denggung) Yogyakarta. Lokasinya cukup strategis meski harus melewati putar balik bila berangkat dari arah selatan. Meski masih tergolong baru, SCH sudah memiliki beragam tenant yang menyediakan food, fashion, book, hingga cinema. Tak lupa berbagai diskon Ramadan yang ditawarkan setiap hari pada sebagaian besar tenant. Sayang bila dilewatkan, bukan?
Sharing dan diskusi ringan berlangsung seru hingga azan magrib berkumandang. Kami pun beranjak dari tempat duduk menuju meja buffet. Ruang di lantai dua yang kami tempati memang pas untuk menjadi sarana event. Ruang yang berkapasitas lebih dari 20 orang ini juga memiliki desain elegant dengan nuansa putih. Tulisan "Depot Jawa Timur" di sudut dinding pun menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara ruang di lantai satu cocok untuk menikmati kuliner sembari bersantai. Ruang lantai bawah ini hanya berbatas dinding kaca dari jantung mall. Lalu lalang pengunjung mall menjadi pemandangan natural. Para ekstrovert pasti menyukai ruang seperti ini.
Lantai bermotif papan catur memberi warna klasik yang menawan. Setiap sisi dindingnya pun menyuguhkan ornamen cantik memesona. So, bisa dibilang Depot Jawa Timur ini instagram-able. Hiasan daun dan tanaman menambah kesan homy dan santai.
Hari itu Depot Jawa Timur menyajikan beberapa kuliner lokal yang sedap dan pas untuk berbuka puasa. Untuk main menu, kami menikmati soto lamongan dengan bihun super banyak. Porsi great size soto lamongan ini dipadukan dengan suwiran daging ayam dan telur rebus. Telur dalam soto ini yang menjadi favoritku. Kuahnya segar bercampur bumbu istimewa. Lebih sedap usai ditambah air jeruk nipis.
Tak henti aku mengagumi kekayaan rasa lokal menggoyang lidah. Irisan bawang goreng menambah cita rasa juara. Ayam goreng kremes, tempe goreng, sambal, dan kerupuk menjadi pelengkap seirama. Bahkan sambalnya terdiri dari 2 macam, sambal bajak dan sambal soto yang menggugah selera.
Sementara hidangan takjil terdiri dari sup buah dan kolak spesial. Kolak pisang ini selalu disajikan secara gratis untuk pengunjung yang datang di waktu iftar. Komposisi pisang, ubi, dan kuahnya pas disantap sebagai hidangan pembuka maupun penutup buka puasa. Kandungan gulanya juga menjadi primadona bagi kalangan dominan, tidak kurang manis atau terlalu manis.
Sarana pendukung ibadah juga mudah dijangkau dari Depot Jawa Timur. Sebuah mushala berada di sudut lantai GF bersebelahan dengan toilet. Oh iya, nantinya Depot Jawa Timur akan move tempat ke lantai 2 SCH. Tetapi soal rasa tetap sama kok. Penasaran? Monggo mampir...