Lihat ke Halaman Asli

Film "Keluarga Cemara" Melunturkan Batas Usia untuk Terus Bersama

Diperbarui: 8 Januari 2019   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: instagram @filmkeluargacemara

Meski bukan pengabdi film, aku jarang menolak ajakan untuk menonton bersama sahabat atau keluarga. Nobar (nonton bareng) bersama teman bisa menghabiskan waktu di depan layar bioskop dengan berbagai genre sesuai keinginan. Bahkan tak perlu melihat thriller, melihat aktor dan aktris yang memerankannya, atau memilih jam tayangnya. Semua bisa diatur sesuai kesepakatan anggota nobar.

Dok: instagram @filmkeluargacemara

Hal itu jauh berbeda dengan nobar bersama keluarga, berpotensi perang saudara jika pemilihan judul filmnya tidak adil. Salah satu faktor ketidakadilan itu bersumber dari diversity usia. Memiliki 2 saudara kandung dengan rentang usia berbeda membuat kami sulit memilih genre film yang cocok. Adik pertama ku hanya selisih 18 bulan dariku, aman untuk hang out bersama. Problemnya adalah adik kedua 10 lebih muda dariku, masih anak-anak. In case, aku dan Ama (adik pertama) sering menghabiskan waktu di luar rumah dengan mudah. Tetapi tidak dengan Siwi, adik kedua. Seringkali ia merengek ikut hang out bersama kami. Sebenarnya tidak menjadi masalah jika kami hanya berkunjung ke pantai, museum, atau rumah makan. Tetapi tidak dengan bioskop. Sulit memberinya pengertian bahwa aku dan Ama akan menonton film yang belum layak menjadi konsumsinya.

Dokumentasi pribadi

Menemukan Keluarga Cemara

Aku dan teman-teman KJOG berkesempatan menikmati film Keluarga Cemara premiere Kamis (03/01) di XXI Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Sebelumnya kami mengikuti meet and greet bersama pemain dan crew. Dalam M&G tersebut nampak hadir Ringgo Agus Rahman (Abah), Zara JKT48 (Euis), dan Yandy Laurens (sutradara sekaligus penulis naskah). Acara berlangsung seru diawali dengan penuturan kesan Ringgo dan Zara saat bermain peran dalam Keluarga Cemara.

ibu bahagia + anak bahagia = ayah bahagia (Ringgo dalam M&G Jogja)

Dok: instagram @filmkeluargacemara

Meski mendapat komentar pedas lantaran memerankan tokoh Abah, Ringgo tetap menampilkan karya terbaiknya. Netizen menilai Ringgo kurang pantas menjadi Abah yang bijaksana. Namun komentar tersebut salah besar, akting Ringgo sebagai abah cukup menakjubkan. Menunjukkan sisi lain Ringgo yang sering membintangi film komedi.

Untaian pesan tersurat menjadi salah satu alasanku merekomendasikan film ini untuk seluruh anggota keluarga. Meski mengangkat beberapa permasalahan dalam keluarga, film ini dibungkus dengan moral value yang mendidik. Tokoh Euis (Zara JKT48) mengantarkan anak remaja menjawab tantangan dalam kondisi kurang beruntung. Meski mengaku grogi menjadi salah satu pemain penting film ini, Zara berusaha menampilkan bakatnya dengan sungguh-sungguh. Akting dalam film terbesar bagi Zara ini sukses menuai pujian sesama pemain dan crew. Keceriaan Ara (Widuri Putri) --anak kedua dalam keluarga cemara-- akan membagikan semangat positif untuk anak. Widuri Putri mampu menyihir penonton dengan kekuatan karakter Ara yang polos, lucu, dan cerdas.  Sedangkan emak (Nirina Zubir) juga larut sebagai pendamping setia Abah dalam perjuangan lepas dari segala problem yang mengancamnya. Nirina mampu membuat butiran air mata penonton berjatuhan.

Dalam M&G, Yandy Laurens juga menekankan bahwa harta yang paling berharga tak selalu berupa materi, tetapi hubungan. Hubungan yang baik antar anggota keluarga adalah anugerah terindah dari Tuhan.

Akhirnya bisa ke bioskop bersama seluruh anggota keluarga. Kalau kamu, kapan #KembaliKeKeluarga ??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline