Lihat ke Halaman Asli

Mandiri Jogja Marathon 2018, "Wonderful History and Culture View"

Diperbarui: 23 April 2018   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Jogging adalah olahraga sederhana yang bisa dilakukan semua orang, dari berbagai usia, berbagai profesi, dan berbagai latar belakang. Olahraga yang yang "murah input tetapi mahal manfaat" ini sering dijadikan sebagai ajang kompetisi. Seperti pada Minggu (15/04) lalu, sebuah ajang marathon bergengsi digelar di kawasan candi Prambanan. Bank Mandiri berkolaborasi dengan BUMN dan pemerintah kota Yogyakarta sukses menyelenggarakan Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2018 yang diikuti sekitar 8000 peserta lokal maupun dari luar negeri.

Dokumentasi pribadi

Event MJM tahun ini sengaja digelar di kompleks candi Prambanan agar menambah nilai ekonomi salah satu wisata sejarah termegah di Yogyakarta itu. Pemerintah daerah berharap pendapatan sektor pariwisata akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah visitor kawasan candi Prambanan.

Doc: Ardian Kusuma

Ajang marathon tahunan kali ini menyuguhkan 4 kategori kompetisi, full marathon, half marathon, 10K, dan 5K dengan cut of time (COT) yang berbeda sesuai dengan bobot masing-masing kategori yang diikuti. Tak disangka, 80% peserta justru berasal dari luar kota Jogja hingga menggambarkan diferensiasi yang menarik. Semangat membara para peserta tak dikalahkan oleh perbedaan usia, religi, dan bidang pekerjaaannya.

www.mandirijogjamarathon.com

Setelah open gate pada pukul 03.00 WIB, para peserta melakukan warming up di sekitar taman Prambanan. Start dilakukan bergantian dari full marathon, half marathon, 10K, hingga 5K sesuai dengan timing yang sudah direncanakan. Start half marathon dilepas oleh menteri BUMN, ibu Rini Soemarno bersama bapak Kartiko Wirjoatmojo (direktur utama bank Mandiri) tepat pukul 05.30 WIB. Tiupan terompet tanda start dan teriakan semangat dari MC menggugah kelincahan gerakan kaki para pelari. Tak tanggung-tanggung, ibu Rini, pak Tiko dan jajarannya pun berpartisipasi dalam marathon 5K.

Peserta yang mampu mencapai garis finish sebelum COT berakhir langsung mendapatkan medali dan berbagai promo menarik di food zone dan merchant yang bekerja sama dengan MJM 2018. Pemenang MJM kali ini didominasi oleh pelari dari Kenya, namun beberapa runner lokal juga menyabet juara pada kategori tertentu.

Dokumentasi pribadi

Wonderful History and Culture

Mandiri marathon tahun ini menyimpan kejutan manis berupa live performance berbagai seni tradisional yang berjajar di sepanjang jalur lomba lari. Tampak pertunjukan reog, jathilan, dan lain-lain. Selain penampilan budaya tersebut, view bangunan bersejarah berupa candi di sekitar Prambanan dan pemandangan gunung Merapi serta bentangan hijau dari tumbuhan padi di area sawah juga menambah semangat peserta lomba lari. Pun kehidupan local people yang kental akan tradisi dan keunikannya mengukir lukisan indah di mata peserta. Meski melewati berbagai situs budaya di pedesaan, panitia menyediakan marka setiap kilometer jalur lomba, titik hidrasi, ambulance, dan tim medis guna meminimalisir accident.

Dokumentasi pribadi

Spot Foto Instagram-able

Official dan berbagai stand yang turut berpartisipasi dalam rangkaian Mandiri Jogja Marathon 2018 menyediakan spot-spot keren bagi runner dan hadirin yang photogenic. Bahkan beberapa tenant memberikan challenge untuk upload foto paling unik di instagram guna mendapatkan gift dari merchant tersebut. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjungi stand di kawasan taman candi Prambanan pagi itu.

Food Zone

Beragam stand kuliner menghiasi sisi depan panggung utama dengan berbagai penawaran special untuk runner dan pengunjung Jogmar 2018, mulai dari makanan tradisional hingga modern culinary. Tampak Westlake Restaurant, KFC, Hoka-hoka Bento, Chatime, indomaret, dan berbagai merchant favorit di Indonesia turut mengisi zona kuliner MJM. Bank Mandiri pun menyediakan e-money untuk melakukan transaksi di berbagai merchant tersebut. Dalam hal ini bank Mandiri ingin berpartisipasi aktif mendukung cashless money di Indonesia. Selain lebih praktis dan mudah dibawa, Mandiri e-money lebih mudah digunakan. Konsumen tidak perlu menghitung uang, cukup menyerahkan kartu yang berisi chip itu dan tidak perlu panik menerima kembalian uang pecahan kecil (receh)--yang dinilai merepotkan bagi sebagian orang--.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline