Lihat ke Halaman Asli

Latifah Hardiyatni

Ibu Rumah Tangga

Pertikaian Terakhir

Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya: Latifah Hardiyatni

"Kan sudah aku bilang kalo jemputnya jam 9 kurang biar enggak telat ke sini," kataku dengan nada ketus.

Melihat kemacetan di depan mataku membuat mood makin ambyar. Entah kemacetan apa, biasanya jalan ini lancar tak ada hambatan sama sekali.

"Ya, maaf, Yang. Aku, tadi bangun kesiangan."

Aku melirik ke arah Danu sekilas. Lalu, kembali membuang muka dengan menatap emperan toko lewat jendela mobil.

"Pasti kamu liat bola lagi, kan? Iya, kan? Makanya bisa sampe kesiangan seperti itu."

"Enggak. Semalam aku bantuin Kak Enggar pindahan rumah sampe malem. Badan capek semua terus kesiangan. Maaf, ya."

Aku menengok. Lelaki yang kusayang sejak dua tahun silam, tepatnya saat dia menolongku dari petaka di sungai, menatapku sekilas. Lalu, pandangannya kembali fokus ke jalan.

"Yang bener kamu bantuin Kak Enggar?"

Lelaki dengan mata tajam yang dinaungi bulu mata lebat itu mengangguk. Amarahku sedikit reda, meski masih ada sedikit sisa yang menempel di sana.

"Udah, dong, ngambeknya. Ntar cantiknya ilang. Aku janji kalo enggak akan telat jemput kamu lagi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline